Hal tersebut diberitakan oleh sejumlah media lokal mengutip pernyataan President Tayyip Erdogan Turki seperti diwartakan Reuters, Selasa (16/9/2014. Pemerintah Turki akan mengevaluasi rencana ini dan akan terus mengkaji apakah hal tersebut memang diperlukan.
Namun Erdogan tidak menyebutkan di titik spesifik mana kawasan yang hendak diupayakan sebagai zona netral tersebut. Turki yang merupakan anggota NATO ini pada kesempatan sebelumnya telah menyatakan tidak mau menjadi negara yang berada di garis depan dalam koalisi negara-negara yang memerangi ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di mata dunia internasional, Turki juga disebutkan berada dalam tekanan karena banyak para pejuang yang hendak bergabung dengan ISIS masuk ke Suriah melalui Turki.
Turki tidak termasuk dalam koalisi besar negara-negara Arab yang digalang AS yang memerangi ISIS. Perwakilan Turki tidak datang dalam pertemuan akhir koalisi tersebut.
(fjp/fjr)