Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura, NEA menyatakan, indeks standar polusi (PSI) mencapai 111 pada Senin (15/9) pukul 07.00 waktu setempat. Meski beberapa jam kemudian, angkanya turun menjadi 80.
Dikatakan NEA seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (15/9/2014), kabut asap tersebut kemungkinan besar berasal dari kebakaran hutan di Sumatra Selatan, yang terdeteksi dalam tiga hingga empat hari terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka indeks antara 101-200 dikategorikan "tidak sehat". Ini berarti, orang-orang yang mengidap gangguan pernapasan atau jantung harus mengurangi aktivitas fisik dan kegiatan di luar ruangan.
Singapura dan Malaysia selama ini setiap tahun selalu mendapat kiriman kabur asap dari Indonesia selama bulan-bulan kemarau, yakni mulai Juni hingga September.
Tahun lalu, kabut asap yang melanda kedua negara tetangga Indonesia itu merupakan yang terparah sejak 1997-1998. Saat itu, kabut asap dari Indonesia menyebabkan kerugian aktivitas perekonomian di Asia Tenggara sebesar US$ 9 miliar.
(ita/ita)