DK PBB Kecam Pemenggalan Relawan Inggris

DK PBB Kecam Pemenggalan Relawan Inggris

- detikNews
Senin, 15 Sep 2014 10:41 WIB
militan ISIS (AFP)
New York, - Dewan Keamanan PBB mengecam pembunuhan keji relawan asal Inggris, David Haines oleh kelompok militan ISIS. Haines dipenggal setelah diculik ISIS di Suriah sejak tahun 2013 lalu.

"Kejahatan ini merupakan pengingat tragis akan meningkatnya bahaya yang dihadapi personel kemanusiaan setiap hari di Suriah," demikian pernyataan bersama 14 negara anggota DK PBB seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (15/9/2014).

Dalam statemen tersebut, DK PBB menyerukan agar para relawan kemanusiaan dihormati di zona konflik. DK PBB juga menegaskan, ISIS harus dikalahkan dan kekerasan, intoleransi dan kebencian yang disebarkannya harus dihentikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DK PBB menyatakan, kebrutalan yang terus dilakukan ISIS tidak akan mengintimidasi mereka. Namun justru akan memperkuat tekad untuk adanya upaya bersama melawan ISIS dan kelompok-kelompok jihadis lainnya.

Haines diculik di Suriah pada Maret 2013 lalu. Video eksekusi keji Haines telah diunggah ke situs web terkait ISIS pada Sabtu, 13 September lalu. Dalam video eksekusi Haines, sang pengunggah menuliskan 'Pesan untuk Sekutu Amerika'.

Seperti dilansir CNN, Minggu (14/9/2014) dalam video terbaru yang diunggah, nampak seorang militan ISIS mengenakan topeng dan baju serba hitam. Di samping kanannya, orang yang teridentifikasi sebagai David Haines duduk setengah berdiri.

Video ini sangat mirip dengan video yang menunjukkan eksekusi dua wartawan Amerika Serikat, James Foley dan Steven Sotloff. Usai membunuh kedua wartawan AS itu, ISIS memang mengancam akan mengeksekusi satu tawanan lagi.

Keluarga Haines mengaku sudah pernah mengirim pesan kepada kelompok yang menawan Haines. Namun sama sekali tak mendapat balasan.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads