Haines menjadi tawanan ketiga yang telah dieksekusi militas ISIS. Sebelumnya, ISIS telah mengeksekusi dua wartawan asal Amerika.
Dalam video yang eksekusi Haines, sang pengunggah menuliskan 'Sebuah Pesan untuk Sekutu Amerika'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Video ini sangat mirip dengan video yang menunjukkan eksekusi wartawan Amerika James Foley dan Steven Sotloff. Usai membunuh kedua wartawan itu, ISIS memang mengancam akan mengeksekusi satu tawanan lagi.
Keluarga Haines mengaku sudah pernah mengirim pesan kepada kelompok yang menawan Haines. Namun, sama sekali tak mendapat balasan.
"Kami telah mengirim pesan kepada anda yang kami belum menerima balasan. Kami meminta mereka yang memegang David untuk melakukan kontak dengan kami," kata seorang anggota keluarga Haines.
Haines bekerja untuk sebuah lembaga yang berbasis di Paris yang bergerak dalam bidang teknis dan pembangunan, sebuah lembaga kemanusiaan non pemerintah. Haines yang berumur 44 tahun bekerja di bagian logistik dan manajer keamanan. Dia diculik di dekat sebuah kamp pengungsian di Atmeh, Suriah.
Heines bekerja untuk mengatur pengiriman bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang tinggal di kamp. Dia sebelumnya bekerja pada operasi bantuan bagi korban konflik Balkan, Afrika dan bagian lain di Timur Tengah.
(kha/kha)











































