Militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengancam akan memenggal jurnalis Irak. Hal ini dilakukan jika si wartawan menolak untuk bekerja bagi ISIS.
Raad Mohammed al-Azzawi yang seorang kamerawan ini diculik ISIS pada 7 September lalu di Samarra, yang berjarak 120 kilometer dari Baghdad. Demikian disampaikan pemantau media Reporters Without Borders (RSF) dan dilansir AFP, Jumat (12/9/2014).
"Organisasi jihadis ini telah mengumumkan ancaman pemenggalan karena si jurnalis menolak bekerja untuk Islamic State (nama lain ISIS)," demikian pernyataan RSF.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan dua jurnalis Amerika Serikat, yakni James Foley dan Steven Sotloff diketahui telah dipenggal dengan keji oleh ISIS, beberapa minggu lalu.
"Islamic State semenjak kemunculannya telah menjadikan jurnalis sebagai target teror," ucap asisten direktur penelitian RSF, Virginie Dangles.
"Organisasi teroris, dalam menyiapkan peralatan untuk menculik dan mengeksekusi mati pekerja berita, berusaha menghilangkan semua yang menolak untuk menyatakan kesetiaan pada ISIS," tandasnya.
Presiden AS Barack Obama telah memerintahkan perlawanan tanpa henti terhadap ISIS, termasuk serangan udara di Suriah dan memperluas operasi militer di Irak.
(nvc/ita)











































