Dalam pidato pertamanya di depan Dewan HAM PBB, Zaid Ra'ad Al Hussein mengecam kelompok ISIS yang telah menguasai sejumlah wilayah di Irak dan Suriah. Belum lama ini ISIS telah mengumumkan pembentukan kekhalifahan di wilayah perbatasan kedua negara tersebut.
"Para Takfiri (ekstremis) yang baru-baru ini membunuh (wartawan AS) James Foley dan ratusan korban lainnya yang tak berdaya di Irak dan Suriah, apakah mereka percaya mereka bertindak dengan berani, membantai para tawanan dengan barbar," cetus pangeran Yordania itu dalam pembukaan sesi sidang tahunan Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu akan menjadi rumah darah yang keras, kejam, yang tak akan menawarkan tempat bernaung, ataupun tempat berlindung bagi setiap non-Takfiri di tengah-tengah mereka," kata Zaid yang merupakan muslim dan Arab pertama yang menjadi Komisioner Tinggi HAM PBB.
Diplomat karir itu pun menyerukan dunia untuk menjadikan penghentian konflik di Irak dan Suriah sebagai prioritas langsung dan segera.
"ISIS telah menunjukkan ketidakpedulian atas HAM yang absolut dan disengaja," tegas Zaid. Diimbuhkannya, skala kekerasan brutal yang dilakukan ISIS terhadap kelompok-kelompok etnis dan religius tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.
(ita/ita)