Amerika Serikat menyebut pesawat kecil yang jatuh di perairan Jamaika karena pilot dan penumpang mengalami keadaan hypoxia. Hypoxia yaitu keadaan yang membuat orang tidak mendapatkan cukup oksigen.
Militer AS menyebutkan hal tersebut melalui akun Twitter resminya, seperti dilansir CNN, Sabtu (6/9/2014). Ketika jet AS meluncur untuk mengejar pesawat TBM-9000 yang berada sekitar 12 mil dari Kuba, posisi pesawat itu berada di ketinggian 25 ribu kaki.
Berdasarkan informasi dari North American Aerospace Defense Command (NORAD), pesawat buatan Prancis itu juga ditelusuri oleh jet dari Kuba. Baik AS dan Kuba saling berkoordinasi untuk menemukan posisi pesawat itu karena jatuh di sekitar perbatasan 2 negara itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum terhempas jatuh, pilot pesawat sempat mengontak menara ATC (Air Traffic Control) ketika terbang di dekat Statesville, North Carolina, sekitar 600 mil di sebelah selatan Rochester. Dia meminta untuk mendarat karena menyebutkan 'ada indikasi yang tidak beres dengan pesawat' yang dikendarainya.
Namun, pilot itu tidak pernah melaporkan kondisi darurat atau meminta bantuan. Dia hanya meminta untuk menurunkan ketinggian hingga 18 ribu kaki.
Pesawat itu jatuh sekitar 14 mil di timur laut dari wikayah Portland, di mana berada di sebelah timur laut dari negara-negara di Laut Karibia. Pilot pesawat itu telah lepas landas sekitar pukul 08.45 dari Rochester menuju ke Naples, Florida. Kemudian, pesawat itu berhenti merespon panggilan radio sekitar pukul 10.00, menurut FAA.
(dha/kha)