ISIS kembali merilis video pemenggalan kepala seorang wartawan AS, Steven Sotloff. Dalam video itu, Steven sempat menyatakan dirinya adalah korban intervensi AS atas serangan ISIS ke Irak dan Suriah.
Seperti yang dilansir Reuters, Rabu (3/9/2014), video sadis itu disiarkan untuk memperingatkan pemerintah AS agar tak menyerang kelompok ISIS. Algojo dalam video itu menyatakan pemenggalan dilakukan karena kebijakan luar negeri AS yang dinilainya arogan.
"Aku kembali Obama, dan aku kembali karena kebijakan luar negeri Anda arogan terhadap ISIS. Karena Anda tetap melanjutkan pemboman di Amerli, Zumar dan Bendungan Mosul meskipun kami telah berikan peringatan serius," kata sang algojo dengan sebuah belati di tangan kirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, algojo mengancam akan memenggal seorang pria warga negara Inggris bernama David Haines jika pemerintah AS tidak menghentikan bantuan militernya terhadap pemerintah Irak dan Suriah. "Jadi seperti rudal Anda yang terus menyerang orang-orang kami, pisau kami akan terus menyerang leher orang-orang Anda," ujar si algojo.
Steven adalah wartawan lepas yang diculik di Suriah pada bulan Agustus 2013 lalu. Ibunda Steven, Shirley sempat membuat video yang berisi pesan kepada ISIS agar anaknya dibebaskan.
Pemerintah AS sendiri belum bisa mengkonfirmasi keaslian video tersebut. Walau begitu, agen-agen intelejen AS sudah bergerak untuk memastikan keaslian video yang disiarkan ISIS pada Selasa (2/9) kemarin itu.
"Kami telah melihat video yang dimaksudkan, pembunuhan warga AS Steven Sotloff oleh ISIS. Komunitas intelijen bekerja secepat mungkin untuk menentukan keasliannya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Bernadette Meehan dalam sebuah pernyataan.
"Jika asli, kita terkejut oleh pembunuhan brutal seorang wartawan Amerika yang tidak bersalah, dan kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan teman-temannya. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut saat ini tersedia," tambah Bernadette.
(vid/vid)