Parade ini dilakukan pada Jumat, 29 Agustus waktu setempat di tengah berlangsungnya gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Palestina. Namun gencatan senjata ini berisiko untuk tidak bertahan lama setelah pemimpin Hamas, Khaled Meshaal menolak tuntutan Israel soal perlucutan senjata.
Dalam parade tersebut, juru bicara Al-Quds Brigades, sayap militer kelompok Jihad Islam menyampaikan pidato yang memuji Iran dan Hizbullah atas dukungan mereka. Ditegaskan pula bahwa kelompok tersebut akan meningkatkan upaya untuk mempersenjatai diri mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pernyataan senada disampaikan pemimpin Hamas yang mengasingkan diri, Khaled Meshaal.
"Senjata perlawanan adalah suci dan kami tak akan menerima hal itu masuk dalam agenda pembicaraan mendatang dengan Israel," tutur Meshaal.
Sementara Israel telah berulang kali menuntut demiliterisasi di Jalur Gaza sebagai prasyarat untuk melakukan pembicaraan damai dengan Palestina.
"Kini semakin jelas bahwa jika Hamas tidak dilucuti dan alat-alat kendalinya tidak dihilangkan, maka tak bisa ada perdamaian dan keamanan, baik bagi warga Israel maupun warga Palestina," cetus Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman.
(ita/ita)