Gunung Tavurvur yang ada di Papua Nugini mengalami erupsi dan mengeluarkan abu serta asap hingga menutupi kepulauan Pasifik Selatan tersebut. Erupsi gunung api ini memaksa sejumlah maskapai penerbangan mengalihkan jalur penerbangannya.
Gunung yang berada di Pulau East New Britain erupsi selama beberapa jam sebelum subuh. Demikian seperti disampaikan buletin dari Rabaul Volcanological Observatory dan dilansir Reuters, Jumat (29/8/2014).
Sejauh ini belum ada laporan korban luka maupun korban jiwa akibat erupsi Gunung Tavurvur ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jalur penerbangan antara Sydney dengan Narita (Tokyo) dan Sydney dengan Shanghai telah dialihkan akibat abu vulkanik yang ada di atas wilayah Rabaul, Papua Nugini bagian timur," terang juru bicara Qantas, Sarah Algar kepada Reuters.
"Pesawat dengan penerbangan QF21, QF22 dan QF130 sekarang akan terbang di atas Papua Nugini bagian tengah, demi menghindari abu vulkanik," imbuhnya.
Otoritas setempat belum mengeluarkan perintah evakuasi bagi kota-kota yang dekat dengan lokasi Gunung Tavurvur di Rabaul. Lokasi yang sama pernah dilanda letusan besar pada 1994.
"Orang-orang masih tinggal di sini, kami harus melanjutkan kehidupan sehari-hari kami," tutur pegawai Rabaul Hotel, Susie McGrade pada media Australia, ABC Radio.
"Kami naik ke atap, membersihkan abu, kami harus menyelamatkan properti kami, berusaha dan kembali normal, jadi apa yang bisa kami lakukan? Kami tidak memiliki tempat lain untuk ditinggali," sebutnya.
(nvc/ita)