Australia kehilangan 38 warganya termasuk anak-anak, ketika pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 dari Amsterdam, Belanda ke Kuala Lumpur, Malaysia ditembak jatuh di wilayah konflik Ukraina timur pada 17 Juli lalu. Sebanyak 298 orang tewas dalam peristiwa tragis itu.
Dikatakan Abbott kepada parlemen Australia, identifikasi jasad para korban merupakan "proses yang sangat, sangat lambat".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diimbuhkan pemimpin negeri Kangguru itu, memorial untuk para korban MH17 akan dibangun di taman gedung parlemen. Pembangunannya dijadwalkan selesai sebelum peringatan satu tahun peristiwa tersebut.
"Saya bisa umumkan hari ini bahwa memorial akan dibangun di taman parlemen ini bagi semua yang tewas, khususnya 38 korban warga Australia," ujar Abbott.
"Itu akan dibangun untuk peringatan satu tahun pertama dan sebagai pengingat bahwa kita akan pernah melupakan mereka," tandasnya.
Sebelumnya, pemerintah Belanda menyatakan, sejauh ini sudah 173 jasad penumpang MH17 yang telah berhasil diidentifikasi para pakar forensik. Belanda sendiri memiliki 193 warganya di antara para penumpang MH17. Namun jasad-jasad lainnya sulit diidentifikasi. Ditambah lagi dengan masih adanya jasad korban yang diyakini masih berada di lokasi jatuhnya pesawat.
Namun pencarian jasad tersebut tengah terhenti akibat pertempuran ganas antara para pemberontak pro-Rusia dan pasukan Ukraina di lokasi kejadian. Menurut Abbott, upaya pencarian jasad akan kembali dilanjutkan jika kondisi keamanan telah membaik.
(ita/ita)