AS Selidiki Keaslian Video Eksekusi Mati Wartawannya oleh ISIS

AS Selidiki Keaslian Video Eksekusi Mati Wartawannya oleh ISIS

- detikNews
Rabu, 20 Agu 2014 10:20 WIB
AS Selidiki Keaslian Video Eksekusi Mati Wartawannya oleh ISIS
Reuters
Washington -

Amerika Serikat mengaku telah mengetahui dan melihat video eksekusi mati wartawan Amerika Serikat James Foley oleh militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Otoritas AS mengakui masih memeriksa keaslian video tersebut.

"Kami telah melihat video yang disebut-sebut sebagai eksekusi mati warga negara AS, James Foley oleh ISIL (atau ISIS)," ucap wakil juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Caitlin Hayden seperti dilansir AFP, Rabu (20/8/2014).

James Foley merupakan kontributor video untuk media Prancis, Agence France-Presse (AFP), GlobalPost dan sejumlah media lainnya. Gedung Putih menyatakan, intelijen AS masih mempelajari video yang dirilis oleh militan ISIS atau Daulah Islamiyah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika memang itu asli, kami akan sangat terkejut dengan adanya pembunuhan brutal seorang jurnalis Amerika dan kami menyampaikan duka cita mendalam kami bagi keluarga dan rekan-rekannya," imbuh Hayden.

Militan ISIS merilis sebuah video berjudul "A Message to America" yang menunjukkan seorang anggota militan bermasker, yang tampak memenggal kepala seorang pria yang disebut sebagai Foley. Adegan eksekusi mati Foley dilakukan di gurun luas tanpa ada tanda-tanda yang menunjukkan apakah lokasi tersebut berada di Irak atau Suriah.

Pria yang diklaim sebagai Foley, tampak berlutut di tanah dengan mengenakan seragam tahanan warna oranye. Seorang anggota militan berpenutup wajah terlihat berbicara dengan bahasa Inggris beraksen Inggris.

Dalam video berdurasi 5 menit tersebut, ISIS menyatakan Foley dibunuh setelah Presiden AS Barack Obama memerintahkan serangan udara terhadap ISIS di Irak bagian utara.

"Setiap agresi apapun terhadap Daulah Islamiyah (ISIS) merupakan sebuah agresi terhadap seluruh umat muslim dari segala jalan kehidupan yang menerima khalifah Daulah Islamiyah sebagai pemimpin mereka," tutur pria berpenutup wajah tersebut.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads