Niat untuk hadir dalam pesta pernikahan malah berujung maut. Tujuh tamu pernikahan di Senegal tewas terkena ledakan ranjau, sedangkan tiga orang lainnya luka serius.
"Sepuluh orang muda pergi ke pesta pernikahan dengan menumpang gerobak yang ditarik lembu jantan, terkena ledakan ranjau," tutur seorang politikus setempat yang enggan disebut namanya, kepada AFP, Senin (18/8/2014).
Insiden ini terjadi di sebuah desa yang ada di wilayah konflik Casamance, Senegal, dekat perbatasan Gambia, Afrika. Politikus itu menyebutkan, 7 orang tewas akibat ledakan ranjau tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh korban tewas dan korban luka dibawa ke rumah sakit di Zuguinchor, kota terbesar di Casamance, untuk mendapat perawatan medis yang layak.
Selama lebih dari tiga dekade, kelompok separatis setempat terus beraksi di wilayah yang terpisah dari wilayah Senegal lainnya. Casamance dipisahkan oleh negara tetangga Senegal, Gambia.
Ribuan ranjau diyakini telah ditanam di wilayah tersebut semenjak pemberontakan dimulai pada tahun 1982 silam. Sumber militer setempat mengklaim, separatis setempat atau yang disebut Pasukan Demokratis Casamance (MFDC) tidak menginginkan agar wilayah tersebut dibebaskan dari ranjau.
Pada Mei 2013 lalu, puluhan petugas pembersih ranjau yang tengah bertugas di wilayah tersebut, diculik oleh sekelompok pria bersenjata yang diyakini anggota MFDC. Diduga, penculikan itu merupakan bentuk protes terhadap aksi pembersihan ranjau di wilayah tersebut.
Kini, perundingan damai tengah dilakukan antara pemerintah Senegal dengan kelompok separatis yang dimediasi oleh komunitas Katolik Sant'Egidio. Sejauh ini, kedua pihak masih berselisih pendapat terkait pembersihan ranjau di wilayah itu.
(nvc/ita)