Kerusuhan kembali terjadi di kota Ferguson, Missouri, Amerika Serikat terkait kematian seorang remaja berkulit hitam akibat ditembak polisi. Satu orang tertembak dan tujuh orang ditangkap dalam kerusuhan yang terjadi Minggu, 17 Agustus waktu setempat itu.
Menurut kepolisian seperti dilansir AFP, Senin (18/8/2014), korban penembakan saat ini dalam kondisi kritis. Dia ditembak seorang penyerang tak dikenal.
Insiden ini terjadi saat polisi menggunakan bom asap dan gas air mata untuk membubarkan sekitar 200 demonstran, yang melanggar aturan jam malam yang diterapkan Gubernur Missouri Jay Nixon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Nixon mengatakan, ketegangan di Ferguson masih sangat terasa. Nixon pun mengumumkan keadaan darurat dan jam malam diberlakukan mulai Sabtu, 16 Agustus malam waktu setempat.
Sebelumnya, aksi penjarahan terjadi di toko-toko di Ferguson yang berada di pinggiran St. Louis itu. Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah polisi menyatakan, Michael Brown, remaja kulit hitam yang tewas ditembak polisi adalah tersangka pencurian.
Kepolisian Ferguson mengaitkan Brown pada pencurian sekotak cerutu senilai US$ 49 dari sebuah toko, beberapa saat sebelum remaja berusia 18 tahun itu ditembak mati oleh polisi pada 9 Agustus lalu.
Polisi pun merilis rekaman CCTV yang menunjukkan seorang pria berkulit hitam dengan postur tinggi, berotot -- mengenakan kaos oblong, celana pendek dan sandal -- seperti yang dikenakan Brown -- tengah menarik baju seorang pegawai toko dan mendorongnya.
Massa yang marah pun menjarah sejumlah toko pada Sabtu dini hari waktu setempat. Ini dilakukan setelah warga menggelar aksi demo besar-besaran di Ferguson pada Jumat, 15 Agustus yang berakhir hingga tengah malam waktu setempat.
(ita/ita)