Paus Fransiskus Kaget dan Tak Percaya Atas Teror Militan ISIS di Irak

Paus Fransiskus Kaget dan Tak Percaya Atas Teror Militan ISIS di Irak

- detikNews
Senin, 11 Agu 2014 15:10 WIB
Paus Fransiskus Kaget dan Tak Percaya Atas Teror Militan ISIS di Irak
Vatikan, - Teror kelompok militan ISIS atau Daulah Islamiyah membuat sebagian warga Irak hidup dalam ketakutan. Paus Fransiskus pun mengungkapkan "kekagetan dan tidakpercayaan" atas kekerasan di Irak. Pemimpin tertinggi gereja Katolik Roma itu pun menyerukan adanya solusi politik yang efektif atas krisis, yang telah menyebabkan ribuan orang meninggalkan rumah mereka.

"Laporan berita yang datang dari Irak membuat kita kaget dan tak percaya, ribuan orang termasuk banyak warga Kristen, terusir dari rumah-rumah mereka secara brutal, anak-anak sekarat karena kehausan dan kelaparan dalam pelarian mereka, wanita-wanita diambil dan dilarikan, kekerasan segala bentuk," ujar Paus dalam acara doa Angelus di Vatikan seperti dilansir AFP, Senin (11/8/2014).

Ratusan ribu orang telah meninggalkan rumah-rumah mereka di Irak utara dikarenakan meningkatnya serangan-serangan kelompok ISIS. Beberapa hari lalu, sekitar 100 ribu warga terpaksa kabur dari kota Qaraqosh, yang memiliki populasi Kristen terbesar di Irak. Ribuan anggota komunitas etnis minoritas Yazidi juga pergi ke wilayah pegununungan untuk menghindari serbuan para militan Sunni tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atas keprihatinan mengenai mereka yang terjebak dalam krisis Irak ini, Paus telah mengutus Kardinal Fernando Filoni sebagai "utusan khususnya" untuk bertolak ke Irak hari ini. "Untuk lebih memastikan bagi warga yang menderita itu tentang kedekatan saya pada mereka," demikian statemen Paus yang dirilis Vatikan.

Terkait meningkatnya serangan militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Irak, pemerintah Amerika Serikat melakukan evakuasi dan pemulangan sejumlah staf diplomatik AS dari kota Arbil, Irak. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf menegaskan, langkah ini dilakukan terkait situasi keamanan di negeri itu.

Terhitung sejak Jumat (8/8), AS mulai melancarkan serangan udara yang ditargetkan terhadap fasilitas dan persembunyian militan ISIS, yang beberapa hari terakhir terus berusaha menyerang Arbil. Presiden Barack Obama memberikan izin bagi pesawat-pesawat militer AS untuk melakukan serangan udara di Irak, demi melindungi personel AS yang ada di negara tersebut.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads