Perdana Menteri (PM) Ukraina Arseniy Yatsenyuk mendadak mengundurkan diri dari jabatannya. Keputusan ini sangat mengejutkan bagi pemerintah maupun warga Ukraina.
Keputusan pengunduran diri Yatsenyuk ini didasari oleh kolapsnya koalisi parlemen Ukraina menjelang pemilihan umum legislatif di negara tersebut. Beberapa partai anggota koalisi pemerintahan menarik diri sehingga parlemen pun harus dibubarkan.
"Saya mengumumkan pengunduran diri saya terkait pembubaran koalisi parlemen dan pemblokiran inisiatif pemerintah," ucap Yatsenyuk dengan ekspresi marah kepada parlemen, seperti dilansir AFP, Jumat (25/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yatsenyuk yang pro-Barat ini, banyak membantu Ukraina pada masa transisi pasca pelengseran mantan Presiden Viktor Yanukovych yang didukung Rusia. Dia memutuskan mengakhiri koalisi ketika Ukraina tengah berjuang mengakhiri perlawanan separatis di wilayah timur negara tersebut.
"Menempatkan kepentingan politik di atas nasib pemerintah adalah tindakan yang tidak bisa diterima. Ini merupakan kejahatan politik dan moral," tegasnya.
Menanggapi pengunduran diri ini, Ketua Parlemen Oleksandr Turchynov meminta agar wakil perdana menteri untuk segera menentukan pejabat PM sementara hingga pemilu parlemen digelar.
(nvc/ita)











































