Gaza Dibombardir, Hamas Sebut Israel Bermain Api

Gaza Dibombardir, Hamas Sebut Israel Bermain Api

- detikNews
Kamis, 10 Jul 2014 13:35 WIB
Gaza Dibombardir, Hamas Sebut Israel Bermain Api
serangan Israel di Gaza (Reuters)
Gaza, -

Ketegangan antara Israel dan kelompok Hamas kian memanas. Juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mencetuskan, Israel sedang bermain api.

Pemimpin Hamas Khaled Mashaal pun menyerukan dunia untuk menekan Israel agar menghentikan agresinya atas wilayah Gaza. Demikian seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (10/7/2014).

Pejabat-pejabat Hamas lainnya juga mengingatkan, jika pasukan Israel masuk ke Gaza, maka para anggota kelompok Hamas akan mencoba menculik tentara-tentara Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ancaman ini disampaikan menyusul pernyataan pemerintah Israel, bahwa pihaknya tengah mempertimbangkan berbagai opsi untuk merespons serangan-serangan roket yang dilancarkan Hamas. Opsi tersebut termasuk serangan darat atau invasi ke wilayah Gaza oleh tentara-tentara Israel.

Operasi militer Israel sejauh ini telah menewaskan 43 orang, dengan sebanyak 22 orang di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Sedangkan sebanyak 370 orang lain mengalami luka-luka dalam operasi yang diberi nama "Operation Protective Edge" yang dimulai sejak 8 Juli lalu. Ini merupakan situasi terparah di Jalur Gaza sejak tahun 2012 lalu.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah mengingatkan, serangan-serangan roket terhadap komunitas Israel tak akan dibiarkan.

"Karena itu saya telah memerintahkan militer untuk memperluas operasinya terhadap para teroris Hamas dan terhadap kelompok-kelompok teroris lain di Gaza," cetus Netanyahu.

Sebelumnya, Sekjen PBB Ban Ki-moon menyebut, krisis keamanan di Gaza ini menjadi tantangan paling serius bagi negara-negara kawasan Timur Tengah.

"Saya khawatir oleh besarnya gelombang baru kekerasan yang menyelimuti Gaza, wilayah Israel bagian selatan dan Tepi Barat -- termasuk Yerusalem Timur. Ini merupakan salah satu ujian paling kritis bagi kawasan tersebut, dalam beberapa tahun terakhir," ujar Ban.

"Gaza kini ada di ujung pisau. Situasi yang semakin memburuk, memicu depresi yang bisa dengan cepat membuat situasi semakin di luar kendali," imbuh pemimpin badan dunia itu.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads