Lagi! Korut Luncurkan 2 Rudal Jarak Pendek

Lagi! Korut Luncurkan 2 Rudal Jarak Pendek

- detikNews
Rabu, 09 Jul 2014 11:43 WIB
Lagi! Korut Luncurkan 2 Rudal Jarak Pendek
Ilustrasi
Pyongyang -

Militer Korea Utara (Korut) kembali menembakkan dua rudal jarak pendek yang jatuh ke laut. Aksi ini dilakukan setelah Korut menyerukan perdamaian dan pengurangan aktivitas militer bagi pihaknya dan juga negara tetangganya, Korea Selatan (Korsel).

Aksi Korut ini terjadi setelah ahli nuklir dan rudal Korut meninggal dunia. Juru bicara bagi Kepala Staf Gabungan militer Korsel, Um Hoy Sik mengatakan kepada AFP, Rabu (9/7/2014), dua rudal ditembakkan dari Provinsi Hwanghae dan jatuh di wilayah perairan Laut Jepang.

"Kami menduga rudal yang ditembakkan merupakan rudal balistik jarak pendek," ucap Um Hoy Sik, sembari menambahkan bahwa jangkauan rudal jarak pendek tersebut mencapai 500 kilometer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi ini merupakan uji coba rudal keempat kalinya yang terjadi dalam jangka waktu kurang dari dua minggu. Aksi sebelumnya terjadi saat Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan ke Korsel.

Para pengamat menilai aksi tersebut merupakan bentuk kekesalan Korut terhadap presiden Xi karena memilih berkunjung ke Korsel terlebih dahulu, sebelum ke Korut. China merupakan sekutu utama Korut, namun Presiden Xi tercatat sudah bertemu sebanyak 4 kali dengan Presiden Korsel Park Geun Hye. Namun dia sama sekali belum pernah menemui pemimpin Korut Kim Jong Un.

Atas sejumlah aksi peluncuran rudalnya, media nasional Korut memujinya sebagai penggunaan rudal baru canggih yang menandai terobosan dalam kemampuan militer Korut. Dalam pernyataannya, Korut menyebutkan sejumlah alasan terkait uji coba rudal tersebut. Salah satunya kemarahan atas latihan militer Korsel yang dilakukan di dekat perbatasan maritim kedua negara.

Di sela-sela uji coba rudalnya, Korut sempat menyerukan usulan agar kedua negara menghentikan aktivitas militer masing-masing yang provokatif. Usulan ini langsung ditolak mentah-mentah oleh Korsel dan dianggap tidak masuk akal karena Korut sendiri masih mengembangkan senjata nuklir.

Sementara itu, media resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA) memberitakan meninggalnya Jon Pyong Ho yang merupakan mantan ahli rudal Korut yang pernah dijatuhi sanksi oleh PBB, karena perannya dalam program pengembangan senjata nuklir dan rudal Korut.

Pengumuman meninggalnya Jon ini muncul bersamaan ketika Korut meluncurkan dua rudal jarak pendek pada Rabu (9/7) dini hari. Menurut KCNA, Jon meninggal dunia dalam usia 88 tahun dengan penyebab wajar. Semasa hidup, Jon dikenal sebagai jenderal yang sangat dihormati di militer Korean People's Army (KPA) dan juga tokoh senior di partai Worker's Party of Korea (WPK).

"Dia memberikan kontribusi khusus dalam membentuk KPA menjadi militer revolusioner yang kuat, yang dilengkapi dengan perlengkapan modern dan defensif dan mengubah DPRK (Korut) menjadi negara pembuat satelit, peluncurnya dan juga senjata nuklir," demikian tulis KCNA dalam artikelnya, seperti dilansir Reuters.

Meninggalnya Jon ini tidak memberikan dampak besar pada program nukli Korut, karena dia sudah sejak lama pensiun dan menyerahkan tugasnya kepada bawahannya. Namun demikian, tetap saja Jon merupakan tokoh berpengaruh bagi program nuklir Korut.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads