"Pasukan Suriah bersiap menginvasi Aleppo," tutur Luay Safi, juru bicara oposisi Koalisi Nasional Suriah atau Syrian National Coalition (SNC) seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (7/7/2014).
Aleppo yang tadinya merupakan pusat komersial Suriah, telah terpecah sejak serangan besar-besaran pemberontak pada Juli 2012 lalu. Pesawat pemerintah pun telah menargetkan wilayah-wilayah yang dikuasai oposisi di kota tersebut, juga di wilayah sekitarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut juru bicara koalisi oposisi, Safi, pasukan pemerintah di sekitar Aleppo bertindak dengan bekerja sama dengan kelompok jihadis Islamic State (IS). Safi pun mengecam sikap negara-negara Barat yang tidak mendukung pemberontak Syrian Free Army, yang tengah memerangi pasukan Assad juga IS.
"Hingga hari ini, Amerika Serikat mencegah pengiriman senjata-senjata canggih ke Free Syrian Army untuk memerangi terorisme Assad dan organisasi-organisasi radikal," ujar Safi.
Kelompok militan Sunni IS atau ISIL atau ISIS telah menguasai sejumlah wilayah di Suriah dan negeri tetangga Irak. Belum lama kelompok tersebut mengumumkan kekhalifahan Islam yang mencakup wilayah Suriah dan Irak dan menyebut pemimpinnya sebagai pemimpin semua umat muslim.
(ita/ita)











































