Pemerintah wilayah bagian Kurdi menutup penyebarangan perbatasan yang digunakan warga Irak untuk melarikan diri dari militan ekstremis. Penutupan ini dilakukan di hari yang sama dengan serangan udara di Kota Mosul sehingga menambah kekhawatiran warga Irak yang belum berhasil mengungsi dari Mosul.
Dilansir dari CNN, Minggu (29/6/2014), Angkatan Udara Irak melakukan serangkaian serangan udara di salah satu kota terbesar di negaranya, Mosul, yang telah dikuasai oleh kelompok militan ekstremis, Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL). Penutupan perbatasan di Kurdi dilakukan di hari yang sama dengan serangan udara tersebut, Sabtu (28/6/2014).
Menurut direktur lalu lintas kota Mosul, Mazen al-Safaar, serangan udara ditargetkan di empat lokasi di dalam kota terbesar kedua di Irak tersebut. "Termasuk markas ISIS," ujar al-Safaar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iraqiya TV melaporkan pasukan militer dan kelompok-kelompok sukarelawan Irak telah membersihkan pejuang ISIS yang merupakan militan Sunni yang terkait dengan jaringan Al-Qaeda dari Mosul setelah maju ke kota tersebut dari empat penjuru.
Media pemerintah pun menyebut pasukan Irak juga telah merebut kembali kota kelahiran Saddam Hussein, Tikrit yang juga telah dikuasai oleh ISIS. Pemimpin suku utama di Tikrit, Sheikh Khamis al-Joubouri mengatakan kepada CNN para pejuang ISIS mundur ke arah Kirkuk dan Provinsi Nineveh. Meski begitu, masih ada klaim bahwa para pejuang ISIS masih tetap mengendalikan Tikrit, meski memang ada bentrokan sengit di 20 km dari pusat kota.
Kekuatan tempur Kurdi, atau yang dikenal sebagai Peshmerga saat ini melarang warga Irak di Mosul memasuki wilayahnya. Ratusan ribu warga Irak melarikan diri ke Kurdi setelah ISIL berhasil menduduki Mosul dua minggu yang lalu. Meski masih banyak yang ingin mengungsi, pemerintah setempat mengendalikan warga Irak untuk datang ke Kurdi.
"Pintu masuk dari Mosul ke Irbil dan Duhuk telah ditutup. Tak seorang pun dari Mosul sekarang dapat memasuki wilayah Kurdi. Langkah ini diambil untuk menjaga keamanan dan stabilitas kawasan itu," jelas jubir Peshmerga, Jenderal Hilgord Hikmet kepada CNN.
Penutupan perbatasan tersebut menurut Hikmet dilakukan juga sebagai pengamanan setelah terjadinya ledakan sebuah bom mobil bunuh diri yang menghantam sebuah pos pemeriksaan yang dijaga oleh pasukan Kurdi di Kolchali, sebelah timur laut dari Mosul. Menurut informasi dari pasukan keamanan Kurdi di Irbil, setidaknya satu petugas keamanan Kurdi tewas dan 15 orang lainnya tewas akibat insiden tersebut.
Pemerintah Kurdi mengijinkan jika ada pengungsi yang ingin meninggalkan wilayahnya. Namun mereka tidak diperbolehkan untuk datang kembali.
(ear/mpr)











































