Warga di New Delhi, India marah karena terputusnya aliran listrik di tengah musim kemarau dengan suhu udara yang terus meningkat. Warga tidak bisa lagi menahan emosinya mengingat situasi krisis listrik seperti ini bukan yang pertama kali terjadi.
Seperti dilansir AFP, Rabu (11/6/2014), warga setempat turun ke jalanan pada Selasa (10/6) tengah malam untuk melakukan aksi protes. Seorang polisi senior setempat menuturkan, warga menyerang dan merusak kendaraan karena frustrasi.
"Sejauh ini kami telah menangkap 3 orang karena merusak sebuah bus dan sebuah mobil gypsy (jeep) ketika berdemo soal terputusnya aliran listrik di area Bhajanpura," terang komisioner kepolisian Delhi, VV Chaudhary.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemarahan warga pun tak terbendung pada akhir pekan lalu, terutama di wilayah Uttar Pradesh. Warga setempat menyerbu kantor cabang badan listrik negara di Lucknow.
Situasi semakin 'panas' ketika pada Minggu (8/6), otoritas Delhi mengumumkan darurat listrik, termasuk memutus aliran listrik di pusat perbelanjaan, kemudian di jalanan dan memerintahkan kantor pemerintah untuk mematikan pendingin udara pada waktu tertentu.
Kerusakan yang terjadi pada kabel transmisi akibat badai yang melanda Delhi semakin menambah pelik persoalan. Lebih dari 16 juta orang diketahui tinggal di New Delhi.
Krisis listrik yang terjadi pada 2 tahun lalu, membuat lebih dari 600 orang hidup tanpa listrik. Aliran listrik terputus selama 2 hari mengungkap adanya penggunaan listrik melebihi alokasi oleh sejumlah wilayah dan membuat malu negara yang memandang dirinya sebagai negara industri.
(nvc/ita)