Presiden Rusia Vladimir Putin mengomentari politik Amerika Serikat. Dalam komentar sarkastisnya, Putin menyebut mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton sebagai wanita lemah.
Dalam wawancara dengan televisi Prancis, Putin dimintai tanggapan soal pernyataan Hillary baru-baru ini, yang menyebut pemimpin Rusia berusaha mengubah batas perbatasan di wilayah Eropa bagian timur, sama seperti yang dilakukan Adolf Hitler pada tahun 1930-an silam.
"Lebih baik tidak berdebat dengan wanita," ucap Putin menjawab pertanyaan tersebut, seperti dilansir AFP, Kamis (5/6/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin pun menceritakan ketika dirinya bertemu Hillary saat masih aktif sebagai diplomat AS. Keduanya bercakap-cakap ramah di banyak acara internasional. Namun kali ini, ketika dirinya menjadi sasaran kritik atas kebijakannya yang agresif di Ukraina dan juga atas pencaplokan Crimea, Putin tidak menyembunyikan bahwa dirinya merasa komentar Hillary yang menyamakan dirinya dengan Hitler tersebut merupakan komentar ekstrem.
"Ketika orang-orang melampaui batas terlalu jauh, itu bukan karena mereka kuat tapi karena mereka lemah," tegasnya.
"Tapi mungkin kelemahan itu bukan kualitas terburuk dari seorang wania," tambah Putih.
Ketika kembali ditanya apakah akan membalas komentar tersebut atau membiarkannya, Putin menjawab: "Suatu hari, saya akan menyenangkan diri saya dan kami akan tertawa bersama atas lelucon yang bagus."
Tidak berhenti di situ, Putin melanjutkan komentarnya dan sedikit menyerempet politik AS. "Ketika saya mendengar komentar ekstrem seperti itu, bagi saya, itu berarti mereka tidak memiliki argumen yang valid," ujarnya.
"Berbicara mengenai kebijakan AS, sangat jelas bahwa AS mengejar kebijakan yang paling agresif untuk memperjuangkan kepentingan mereka sendiri -- setidaknya ini menunjukkan bagaimana pandangan pemimpin Amerika -- dan mereka melakukannya terus-menerus," tandas Putin.
(nvc/ita)











































