"Kami siap untuk dialog dengan perwakilan Kiev, dengan Petro Poroshenko," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (26/5/2014).
"Kami siap untuk dialog pragmatis, atas dasar kesamaan, yang didasarkan pada respek untuk semua perjanjian, khususnya dalam bidang komersial, ekonomi dan gas," imbuh pejabat tinggi Rusia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Lavrov juga mengingatkan Ukraina untuk menghentikan operasi militernya terhadap para pemberontak pro-Rusia di wilayah Ukraina timur. Operasi tersebut oleh pemerintah Kiev disebut sebagai operasi antiteroris.
"Itu akan menjadi kesalahan kolosal," cetus Lavrov seraya menyerukan "dialog nyata" antara pemerintah Kiev dan para pemberontak.
Sebelumnya, Poroshenko berjanji tak akan membiarkan para pemberontak pro-Rusia mengubah wilayah konflik Ukraina timur menjadi Somalia yang dilanda konflik berkepanjangan.
"Tak ada pembicaraan dengan teroris," tegas Poroshenko kepada para wartawan. "Tujuan mereka adalah mengubah Donbass (Ukraina timur) menjadi Somalia. Saya tak akan membiarkan siapapun melakukan ini pada negara kita dan saya harap Rusia akan mendukung pendekatan saya," imbuh miliarder berusia 48 tahun itu.
Ditegaskan pengusaha yang dijuluki "Raja Coklat" itu, dirinya akan melanjutkan operasi militer melawan para separatis di Ukraina timur. Namun Poroshenko menambahkan, dirinya akan membuat operasi itu lebih efisien.
(ita/ita)











































