Teori Konspirasi Mencuat Lagi, Mahathir Mohamad Curigai MH370 Dikontrol CIA

Teori Konspirasi Mencuat Lagi, Mahathir Mohamad Curigai MH370 Dikontrol CIA

- detikNews
Selasa, 20 Mei 2014 12:13 WIB
Ilustrasi (AFP)
Kuala Lumpur -

Pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang masih nihil menghembuskan teori-teori konspirasi baru soal nasib pesawat tersebut. Salah satunya yang disampaikan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad soal keterlibatan badan intelijen Amerika Serikat, CIA dalam insiden ini.

Seperti dilansir AFP, Selasa (20/5/2014), dalam postingan blog yang dipublikasikan Minggu (18/5), Mahathir menyampaikan pandangannya terkait rumor yang beredar secara online, bahwa pesawat jenis Boeing 777-200ER tersebut memiliki fitur yang memungkinkan untuk dikendalikan dari jarak jauh.

Tokoh yang masih berpengaruh di negeri Jiran ini menyebut, CIA mungkin telah mengambil alih pesawat buatan AS tersebut setelah pesawat tersebut dikemudikan oleh teroris. "Pesawat itu bisa jadi ada di suatu lokasi, namun tanpa sepengetahuan pihak MAS," sebutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak bisakah pilot MH370 kehilangan kendali atas pesawat mereka setelah seseorang secara langsung atau dari jarak jauh mengaktifkan peralatan untuk mengambil alih kendali pesawat?" tulis Mahathir.

Selama ini, Mahathir dikenal dengan pernyataannya yang anti-Barat. Dalam tulisannya, tokoh berusia 88 tahun ini mencurigai adanya seseorang atau pihak-pihak yang menyembunyikan kebenaran.

"Seseorang tengah menyembunyikan sesuatu. Tidak adil jika MAS dan pemerintah Malaysia yang disalahkan. Untuk beberapa alasan, media tidak akan mempublikasikan apapun yang melibatkan Boeing maupun CIA," jelasnya.

Tudingan serupa pernah dimunculkan oleh surat kabar setempat yang dikelola oleh partai berkuasa Malaysia. Namun tudingan bahwa ada keterlibatan AS dalam insiden MH370 ini telah dibantah oleh Kedutaan Besar AS di Malaysia.

Teori konspirasi lainnya muncul dalam buku yang khusus membahas MH370 yang baru mulai dijual pada Senin (19/5) kemarin. Buku yang ditulis oleh penulis asal London, Nigel Cawthorne tersebut menyebut bahwa MH370 tak sengaja ditembak jatuh dalam latihan militer di Laut China Selatan dan kemudian insiden tersebut ditutup-tutupi.

Cawthorne juga menyebutkan bukti bahwa memang ada latihan militer gabungan antara Thailand dengan AS pada saat yang sama ketika pesawat tersebut hilang. "Ada peserta yang tak sengaja menembak jatuh pesawat MH370. Hal seperti itu pernah terjadi. Kapal jelajah USS Vincennes menembak jatuh pesawat Iran Air 855 di atas Teluk Persia pada 1988," tulisnya.

"Tidak ada satupun yang menginginkan Lockerbie yang lain, jadi mereka yang terlibat memiliki alasan untuk tetap diam," imbuhnya, merujuk pada tragedi pengeboman pesawat Pan Am 103 di atas wilayah Lockerbie, Skotlandia pada tahun 1988 silam. Seorang agen intelijen Libya divonis bersalah atas pengeboman itu.

Menanggapi hal ini, pengamat penerbangan yang berbasis di Singapura, Terence Fan menyebut, tanpa adanya bukti konkret soal puing MH370, tidak akan ada yang bisa mengesampingkan semua dugaan. Namun menurutnya, teori-teori konspirasi yang muncul sulit untuk dipercaya.

Sementara itu, ada dua film yang terinspirasi MH370 yang akan ditayangkan dalam Festival Film Cannes di Prancis. Salah satu film berjudul 'The Vanishing Act' yang menampilkan aksi pembajakan di dalam pesawat. Film ini dikait-kaitkan dengan kisah misterius pesawat Malaysia yang hilang.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads