Netanyahu Minta Presiden Palestina Pilih Mitra Perdamaian: Hamas atau Israel

Netanyahu Minta Presiden Palestina Pilih Mitra Perdamaian: Hamas atau Israel

- detikNews
Rabu, 23 Apr 2014 17:22 WIB
Benjamin Netanyahu
Yerusalem - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas atas pembicaraan yang dilakukannya dengan Hamas. PM Netanyahu meminta Presiden Abbas untuk memilih perdamaian dengan Israel atau Hamas, yang merupakan musuh Israel.

Pada Selasa (22/4), delegasi dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang mewakili Presiden Abbas dan perwakilan Hamas menggelar sesi pembicaraan di Jalur Gaza. Pertemuan ini merupakan yang pertama kali sejak konflik tahun 2007, ketika pasukan loyalis Barat yang didukung Abbas kehilangan kendali atas wilayah yang menjadi basis mereka kepada Hamas.

Tawaran rekonsiliasi tersebut bertepatan dengan pertemuan antara PLO yang dipimpin Fatah dan perunding Israel yang berusaha memperpanjang perundingan damai yang disponsori Amerika Serikat, yang memiliki batas waktu hingga 29 April mendatang. Sumber dari kedua pihak menuturkan, ketidaksepakatan sangat kuat antara Israel dan Palestina dalam perundingan damai tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah dia (Abbas-red) menginginkan perdamaian dengan Hamas atau perdamaian dengan Israel?" tanya PM Netanyahu kepada wartawan, seperti dilansir Reuters, Rabu (23/4/2014).

"Anda bisa mendapat salah satu, tapi tidak yang lain. Saya harap dia memilih perdamaian. Sejauh ini, dia belum melakukan hal itu," tegasnya.

Sejak tahun 2011, Hamas dan Fatah gagal untuk menjalankan kesepakatan bersatu akibat pertikaian dalam pembagian kekuasaan dan juga konflik dengan Israel. Hanya sedikit warga Palestna yang mengharapkan terobosan dalam kebuntuan perundingan kedua kelompok yang semakin memperburuk kondisi politik Palestina.

PM Netanyahu menuding Presiden Abbas telah memberikan permintaan yang tidak bisa diterima. Menurutnya, Abbas meminta Israel untuk membekukan aktivitas pemukiman di Yerusalem dan fokus pada penetapan demarkasi Palestina.

"Kami berusaha untuk memulai kembali perundingan dengan Palestina. Setiap kali, kami mencapai poin tertentu, muncul syarat tambahan yang dia (Abbas) tahu Israel tidak akan bisa mengabulkan," tandasnya.

(nvc/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads