Panggilan Darurat Feri Korsel dari Anak Sekolah, Bukan dari Awak Kapal

Panggilan Darurat Feri Korsel dari Anak Sekolah, Bukan dari Awak Kapal

- detikNews
Selasa, 22 Apr 2014 15:27 WIB
Orang tua penumpang yang hilang menunggu di pinggir pelabuhan Jindo (Reuters)
Seoul - Penyelidikan insiden tenggelamnya kapal feri Korea Selatan terus berlanjut. Terungkap bahwa panggilan darurat dari kapal tersebut, pertama kali disampaikan seorang anak laki-laki yang merupakan salah satu penumpang dari rombongan SMA Danwon yang ada di kapal.

Remaja laki-laki tersebut menghubungi nomor darurat 119 dengan telepon genggamnya, sekitar 3 menit setelah kapal feri Sewol diyakini sedikit berbelok arah. Panggilan remaja tersebut diterima oleh layanan pemadam kebakaran setempat, yang kemudian meneruskan sambungan kepada patroli pantai setempat.

Panggilan remaja laki-laki tersebut kemudian diikuti oleh 20 panggilan darurat lainnya, yang semua berasal dari anak sekolah SMA Danwon. Demikian disampaikan seorang petugas dinas pemadam kebakaran setempat kepada Reuters, Selasa (22/4/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panggilan darurat remaja tersebut tercatat terjadi pada Rabu (16/4), sekitar pukul 08.52 waktu setempat. Sedangkan panggilan darurat yang resmi dikirimkan awak kapal Sewol tercatat terjadi pukul 08.55 waktu setempat.

Remaja yang pertama melakukan panggilan darurat tersebut diketahui bermarga Choi. Nahas, namanya berada di antara daftar penumpang yang dinyatakan masih hilang.

Menurut petugas dinas pemadam tersebut kepada media setempat MBC TV, suara remaja tersebut bergetar dan terdengar sangat terburu-buru. Remaja itu sempat kebingungan sehingga dibutuhkan waktu untuk mengidentifikasi bahwa dia berada di kapal feri Sewol.

"Selamatkan kami! Kami ada di sebuah kapal dan saya pikir ini mulai tenggelam," ucap remaja tersebut seperti dikutip kantor berita Yonhap.

Petugas dinas pemadam kemudian memintanya untuk menyerahkan telepon kepada kapten kapal, namun remaja itu menjawab: "Maksud Anda guru?" Pengucapan kata 'kapten' dengan 'guru' dalam bahasa Korea memang nyaris sama, sehingga kemungkinan remaja tersebut salah mendengar.

Dari total 476 penumpang dan awak yang ada di kapal Sewol, sebanyak 339 orang merupakan anak sekolah SMA Danwon, Ansan dan gurunya. Hanya 174 orang yang berhasil diselamatkan. Sebanyak 104 orang ditemukan tewas, dan sekitar 198 orang lainnya masih hilang.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads