Kapten Kapal Feri Korsel Menyelamatkan Diri dan Tinggalkan Penumpang

Kapten Kapal Feri Korsel Menyelamatkan Diri dan Tinggalkan Penumpang

- detikNews
Kamis, 17 Apr 2014 16:33 WIB
Kapten kapal feri Korsel berhasil selamat (Reuters)
Seoul -

Dalam insiden tenggelamnya kapal feri Korea Selatan, kapten kapal dianggap sebagai sosok yang paling bertanggung jawab. Namun, rupanya kapten kapal Sewol, Lee Joon-Seok malah menyelamatkan diri terlebih dulu dan meninggalkan penumpangnya.

Sejumlah saksi mata menuturkan, kapten kapal masuk dalam rombongan pertama yang dievakuasi dari kapal yang membawa total 447 orang tersebut. Saat itu, kondisi kapal sudah mulai miring ke samping. Beberapa awak kapal dilaporkan ikut mengungsi bersama kapten kapal.

Ini sungguh miris karena Lee Joon-Seok meninggalkan ratusan penumpang, yang sebagian besar pelajar sekolah yang jelas-jelas masih ada di dalam kapal. Demikian seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (17/4/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, Joon-Seok berada dalam penahanan kepolisian setempat. Bahkan dilaporkan dia telah diinterogasi secara intensif oleh pihak berwenang di Korsel. Saat ditemui oleh wartawan setempat di kantor patroli pantai Korsel, kapten kapal ini menutup wajahnya dengan jaket abu-abu yang dikenakannya.

Tidak banyak hal yang disampaikannya. Di tengah kepungan kamera wartawan, Joon-Seok menyampaikan permohonan maaf. "Saya benar-benar minta maaf kepada para penumpang, korban dan keluarganya," ucapnya singkat.

Penyebab tenggelamnya kapal feri yang tengah menuju Pulau Jeju tersebut masih belum diketahui. Beberapa penumpang selamat mengaku mendengar suara benturan keras dan kemudian gerakan kapal terhenti tiba-tiba. Informasi ini mengindikasikan bahwa kapal menabrak suatu obyek yang ada di dalam laut.

Menanggapi hal ini, Joon-Seok bersikeras bahwa kapal tersebut tidak menabrak batu di bawah laut. Namun dia tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Belum ada pasal pidana tertentu yang dijeratkan kepada kapten kapal terkait insiden ini. Namun testimoni sejumlah penumpang selamat soal awak kapal memicu kemarahan keluarga dan juga publik. Mereka mengaku diminta untuk tinggal di dalam kabin dan juga tempat duduk mereka ketika insiden terjadi.

"Kami harus menunggu hingga 30-40 menit sebelum awak kapal memberitahu kami untuk tetap diam. Kemudian semuanya miring dan orang-orang mulai berteriak dan berjuang untuk keluar," terang seorang pelajar sekolah yang berhasil selamat.

Sejauh ini dipastikan 9 orang tewas, dengan rincian 3 pelajar sekolah, 1 orang guru, dan seorang awak kapal yang dilaporkan kehilangan nyawanya saat berusaha menyelamatkan para penumpang. Sedangkan sebanyak 287 orang lainnya dinyatakan masih hilang.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads