Seperti dilansir AFP, Selasa (15/4/2014), wanita Palestina tersebut dinyatakan tewas di rumah sakit setempat. Namun pihak militer Israel membantah bahwa gas air mata yang mereka tembakkan menjadi penyebab kematian wanita tersebut.
"(Tentara Israel) Menembakkan gas air mata di dekat rumah wanita tersebut, yang sedang menderita gangguan kesehatan," terang pejabat medis setempat yang menangani wanita Palestina tersebut.
Tidak disebutkan lebih lanjut identitas wanita Palestina itu. Pejabat medis tersebut hanya menerangkan bahwa wanita berusia 40 tahun itu dinyatakan tewas setibanya di rumah sakit.
Insiden tragis ini terjadi di dekat kamp pengungsi Ayda di Bethlehem, yang memang cukup sering menjadi lokasi bentrokan warga Palestina dengan tentara Israel. Menanggapi insiden ini, pihak militer Israel membantah keterlibatannya.
"Kematian yang terjadi tidak berkaitan dengan penggunaan alat pemecah massal oleh tentara kami, termasuk gas air mata," tegas juru bicara militer Israel, yang membenarkan memang terjadi bentrokan di wilayah tersebut.
Insiden serupa sebenarnya pernah terjadi pada Januari lalu, ketika seorang pria Palestina berusia 85 tahun tewas di rumahnya akibat menghirup gas air mata yang ditembakkan tentara Israel di dekat rumahnya di Nablus, Tepi Barat.
(nvc/ita)