Kopilot Mencoba Hubungi Seseorang Sebelum MH370 Hilang dari Radar

Kopilot Mencoba Hubungi Seseorang Sebelum MH370 Hilang dari Radar

- detikNews
Sabtu, 12 Apr 2014 14:11 WIB
Kuala Lumpur, -

Detail baru muncul terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370. Kopilot pesawat dilaporkan mencoba menghubungi seseorang dari telepon genggamnya saat pesawat mengudara, tak lama sebelum pesawat menghilang dari layar radar pada 8 Maret lalu.

Namun panggilan telepon itu berakhir mendadak "dikarenakan pesawat bergerak cepat menjauh dari menara telekomunikasi," demikian diberitakan AFP, Sabtu (12/4/2014) yang melansir pemberitaan media Malaysia, New Straits Times (NST).
Β 
Menurut media Malaysia yang mengutip sumber penyidik kepolisian itu, kopilot Fariq Abdul Hamid berupaya menelepon seseorang saat posisi pesawat Boeing 777-200ER tersebut berada di atas wilayah Penang, Malaysia.

Namun dalam artikel bertajuk "A desperate call for help" itu tak disebutkan siapa yang akan ditelepon sang kopilot. Pihak Kementerian Transportasi Malaysia belum mengeluarkan pernyataan mengenai hal ini. Ketika dimintai konfirmasi oleh AFP, kementerian menyatakan akan mempelajari lebih dulu laporan NST sebelum mengeluarkan tanggapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa hilangnya MH370 masih diliputi misteri. Sejumlah teori muncul termasuk pembajakan atau serangan teroris. Bulan lalu, penyidik kepolisian Malaysia mengindikasikan bahwa penerbangan MH370 sengaja dialihkan rutenya dan sistem komunikasinya dimatikan secara manual saat pesawat meninggalkan wilayah udara Malaysia.

Kopilot Fariq dan pilot Kapten Zaharie Ahmad Shah telah dinyatakan sebagai fokus utama penyelidikan kepolisian terkait hilangnya pesawat yang mengangkut 239 orang tersebut. Namun sejauh ini, kepolisian Malaysia belum mau mengungkap hasil penyelidikan mereka ke publik. Alasannya, hal itu bisa membahayakan jalannya penyelidikan yang masih berlangsung.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads