Pesawat Boeing 737-200ER itu berisi 239 orang, yang terdiri dari 227 penumpang dan 12 kru. Mereka datang dari berbagai belahan dunia, mulai dari Malaysia, China, Australia, Amerika Serikat, Belanda, hingga tujuh orang Warga Negara Indonesia (WNI).
Upaya pencarian sempat dipusatkan di Laut Cina Selatan karena pesawat terakhir kali hilang kontak di titik tersebut. Berbagai negara terjun ke lokasi dan menyisir lautan, namun hasilnya nihil. Penampakan serpihan dan ceceran avtur yang sempat terlihat ternyata bukan milik MH370.
Setelah berbagai upaya dikerahkan di laut Cina Selatan, muncul data baru terkait penerbangan pesawat. Malaysia merilis informasi, pesawat itu tak jatuh di Laut Cina Selatan, melainkan terbang berubah arah dari yang seharusnya ke arah China, tapi ke selat Malaka dan meluncur sampai ke Samudera Hindia, tanpa terdeteksi radar.
Upaya pencarian pun bergeser ke Samudera Hindia dan Selat Malaka. Tim terbagi dua, yakni koridor utara dan selatan. Total hampir 30 negara terlibat dalam operasi ini. Mereka mengerahkan pasukan di tiga area, yakni laut (kapal-kapal perang penjelajah lautan), udara (pesawat-pesawat pencari), hingga luar angkasa (satelit).
Selama hampir sepekan, pencarian di dua koridor itu rupanya tak membuahkan hasil. Berbagai penampakan dari citra satelit dan pesawat, tak bisa dibuktikan lewat visualisasi tim kapal laut. Mereka tak menemukan apa pun selain bangkai paus yang mati dan beberapa alat pancing dan sampah kapal.
Hingga pada pencarian di pekan ketiga, PM Malaysia PM Najib Razak mengeluarkan pengumuman penting. Berdasarkan data analisis perusahaan satelit asal Inggris yang dibantu komisi keselamatan negeri tersebut, disimpulkan pesawat MH370 perjalanannya berakhir di Samudera Hindia bagian selatan. Posisinya paling dekat ke dataran Perth, Australia.
Fokus pencarian pun akhirnya kini terpusat di area tersebut. Penyisiran di Selat Malaka dan utara Samudera Hindia dihentikan. Namun, setelah disisir selama sepekan terakhir, belum ada tanda-tanda yang signifikan selain penampakan citra satelit dan pesawat. Keberadaan bangkai pesawat pun masih misterius.
Kabar terakhir adalah terlacaknya sinyal diduga dari black box pesawat yang ditangkap oleh kapal China. Temuan ini adalah petunjuk terkuat sementara soal lokasi pesawat tersebut. Namun sejauh ini, belum terlihat kebenarannya.
Dengan demikian, MH370 masih menjadi peristiwa paling misterius yang terjadi dalam dunia penerbangan dalam beberapa dekade ini. Bahkan PM Australia Tony Abbott menyebut pencarian MH370 merupakan pencarian paling sulit dalam sejarah manusia.
Tak heran, sejumlah teori konspirasi pun terus berkembang, mulai dari penculikan UFO, pembajakan teroris, hingga pendaratan di lokasi tertentu yang rahasia. Nasib para penumpang dan kru masih tergulung ombak misteri yang tak jelas kapan bisa terungkap.
(mad/nrl)