Melihat Tragedi MH370, Tak Semua Kecelakaan Pesawat Salah Pilot

Melihat Tragedi MH370, Tak Semua Kecelakaan Pesawat Salah Pilot

- detikNews
Rabu, 02 Apr 2014 06:19 WIB
Jakarta - Hilangnya pesawat MH370 pada 8 Maret 2014 lalu membuat sejumlah pihak menyudutkan sang pilot. Namun penyidik masih mendalami keterlibatan pilot maskapai Malaysia Airlines itu dengan hilangnya pesawat. Melalui peristiwa ini, tidak semua kecelakaan penerbangan adalah kesalahan pilotnya.

Seperti yang terjadi dalam kasus Asiana Airlines pada Juli 2013 lalu. Pesawat ini gagal mendarat di San Fransisco, AS, dan pesawat mendarat dengan keras hingga ke ujung landasan. Si pilot disudutkan oleh berbagai pihak. Namun ternyata belakangan diketahui bahwa peristiwa ini bukan kesalahan pilot.

Seperti dilansir CNN, Selasa (1/4/2014), juru bicara Asiana Airlines Lee Hyomin mengatakan bahwa pilot tidak sepenuhnya bertanggung jawab karena lambat merespon kerusakan sistem kontrol aliran udara yang terjadi pada saat kecelakaan.

"Permasalahan kontrol udara juga diperparah dengan sistem peringatan dari bandara yang kurang memadai untuk direspon kru pesawat ketika tekanan udara di pesawat jatuh ke tingkat terendah saat pendaratan," ujarnya.

Penyelidikan pun dilakukan hingga pada bulan Januari 2014, Asiana mengajukan gugatan melawan pabrikan pesawat tersebut yakni Boeing. Asiana menuntut karena beberapa peralatan di pesawat itu tidak terpasang dengan benar atau rusak, sehingga sinyal peringatan kepada pilot tak berfungsi.

Investigator juga menemukan bagian sistem navigasi bandara sedang diperbaiki saat kecelakaan itu terjadi. Hal itu menjadi faktor lain yang mendukung terjadinya peristiwa tersebut.

Kapten Lee Kang Kuk, Pilot yang menerbangkan Asiana Airlines itu menyatakan kepada Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, dirinya merasa sangat tertekan dan kesulitan untuk mendarat tanpa indikator panduan vertikal yang membantu pilot untuk menentukan apakah pesawat terlalu tinggi atau rendah menjelang pendaratan pada saat peristiwa itu terjadi.

Sidang gugatan terhadap Boeing itu masih berlangsung hingga saat ini. Namun pada bulan Februari tahun ini, departemen perhubungan AS mendenda Asiana Airlines sebesar 500 ribu dolar AS karena tidak bisa memberikan ganti rugi kepada keluarga korban kecelakaan.

Bagaimana dengan Kapten Zaharie yang menerbangkan MH370? Belum diketahui pasti, apakah hilangnya pesawat tipe Boeing 777-200 itu karena human error atau bukan. Namun Pemerintah Malaysia telah menyatakan tidak ada yang aneh dalam komunikasi terakhir antara pilot MH370 dengan ATC Malaysia.

(rni/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads