Menurut CNN seperti dikutip detikcom, Selasa (1/4/2014), beberapa sejarawan percaya April Fools berasal dari Prancis, namun tak ada yang bisa memastikan. Pada abad 16, Prancis memindahkan tahun barunya dari 1 April ke 1 Januari karena mengadopsi sistem kalender Gregorian. Nah, orang-orang yang tetap merayakan tahun baru pada 1 April dijuluki 'April Fools' dan mulai jadi korban kejahilan orang lain.
Di Prancis sendiri, April Fools ini dijuluki 'Poisson d'Avril, dan anak-anak Prancis biasanya menempelkan kertas yang bertuliskan kalimat-kalimat jahil di punggung temannya. Saat temannya berhasil menemukan kertas itu, maka yang menjahili berteriak "Poisson d'Avril!".
Di Skotlandia, April Fools berlangsung dua hari dan di Inggris serta Kanada, hanya berlangsung di 1 April pagi harinya. Nah, apa jadinya bila media yang selalu serius turut mengerjai pembaca/pendengar/pemirsanya?
(Foto: BBC)
|
1. Pohon Spaghetti
(Foto: BBC)
|
Yang terlibat dalam lelucon itu adalah wartawan BBC Richard Dimbleby yang cukup dipercaya selama ini, juga editor Michael Peacock, yang ingat bagaimana timnya datang dengan gagasan membuat lelucon itu dan merahasiakannya sebelum disiarkan agar warga percaya, plus Sir Ian Jacob, yang kini menjadi Direktur Utama BBC.
Media-media lokal Inggris bersuara terbelah antara menganggap lelucon itu hebat dan tipuan yang mengerikan di masyarakat.
1. Pohon Spaghetti
(Foto: BBC)
|
Yang terlibat dalam lelucon itu adalah wartawan BBC Richard Dimbleby yang cukup dipercaya selama ini, juga editor Michael Peacock, yang ingat bagaimana timnya datang dengan gagasan membuat lelucon itu dan merahasiakannya sebelum disiarkan agar warga percaya, plus Sir Ian Jacob, yang kini menjadi Direktur Utama BBC.
Media-media lokal Inggris bersuara terbelah antara menganggap lelucon itu hebat dan tipuan yang mengerikan di masyarakat.
2. Pulau Khayalan
(Foto: The Guardian)
|
Tentu saja itu semua lelucon belaka. Namun banyak orang yang percaya dengan tulisan itu. Kantor pusat The Guardian dibanjiri telepon dari para pembaca yang penasaran dan ingin mengetahui lebih banyak mengenai pulau khayalan itu.
2. Pulau Khayalan
(Foto: The Guardian)
|
Tentu saja itu semua lelucon belaka. Namun banyak orang yang percaya dengan tulisan itu. Kantor pusat The Guardian dibanjiri telepon dari para pembaca yang penasaran dan ingin mengetahui lebih banyak mengenai pulau khayalan itu.
3. Gravitasi Bumi Berkurang
(Foto: Wikipedia)
|
Moore memberitahu pendengar untuk meloncat demi merasakan pengalaman seumur hidup. Semenit setelah pukul 09.47, pendengar radio itu banyak menelepon untuk menginformasikan bagaimana mereka melayang sebentar. Belakangan ketika tahu bahwa sang astronom mempermaikan pendengar, mereka seperti 'dibanting jatuh ke Bumi'.
3. Gravitasi Bumi Berkurang
(Foto: Wikipedia)
|
Moore memberitahu pendengar untuk meloncat demi merasakan pengalaman seumur hidup. Semenit setelah pukul 09.47, pendengar radio itu banyak menelepon untuk menginformasikan bagaimana mereka melayang sebentar. Belakangan ketika tahu bahwa sang astronom mempermaikan pendengar, mereka seperti 'dibanting jatuh ke Bumi'.
4. Mengubah TV Hitam Putih Jadi Warna
(Foto: Manchester Evening)
|
Gara-garanya, TV Swedia Sveriges Television pada 1 April 1962 menyiarkan 'panduan teknis' untuk menjelaskan bagaimana dengan kain nilon yang dibentangkan di depan layar televisi bisa menekuk gelombang cahaya dan memproduksi gambar berwarna. Ribuan orang yang mencoba panduan itu mengeluarkan kaos kaki nilon dari sepatu boot-nya, hingga akhirnya tersadar, tak ada trik seperti itu.
4. Mengubah TV Hitam Putih Jadi Warna
(Foto: Manchester Evening)
|
Gara-garanya, TV Swedia Sveriges Television pada 1 April 1962 menyiarkan 'panduan teknis' untuk menjelaskan bagaimana dengan kain nilon yang dibentangkan di depan layar televisi bisa menekuk gelombang cahaya dan memproduksi gambar berwarna. Ribuan orang yang mencoba panduan itu mengeluarkan kaos kaki nilon dari sepatu boot-nya, hingga akhirnya tersadar, tak ada trik seperti itu.
5. Kode Pos Portabel
(Foto: npr.org)
|
Sejak orang bisa menyimpan nomor telepon mereka kendati pindah rumah, maka program 'kode pos portabel' ini bisa mewakili melihat posisi warga secara demografis daripada geografis. Jadi warga tetap bisa menyimpan kode posnya, kendati mereka pindah kemanapun. Dan ya, itu cuma tipuan April Mop saja.
5. Kode Pos Portabel
(Foto: npr.org)
|
Sejak orang bisa menyimpan nomor telepon mereka kendati pindah rumah, maka program 'kode pos portabel' ini bisa mewakili melihat posisi warga secara demografis daripada geografis. Jadi warga tetap bisa menyimpan kode posnya, kendati mereka pindah kemanapun. Dan ya, itu cuma tipuan April Mop saja.
6. Pinguin Terbang
(Foto: BBC)
|
6. Pinguin Terbang
(Foto: BBC)
|
7. Obama Pesan Nasi Goreng
(Foto: Reuters)
|
"Presiden memiliki kerinduan khusus terhadap Indonesia dan sepertinya kehilangan sesuatu. Ia kemudian memutuskan untuk langsung menelepon sebuah restoran di Bali dan memesan makanan lokal," kata Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs, kepada Bali Times, Kamis (1/4/2010).
Lalu, restoran mana yang beruntung mendapat pesanan khusus dari Obama? Restoran bernama Ku De Ta tersebut berdomisili di Seminyak, Bali. Para pekerja dan koki setempat sempat kaget saat mendapatkan kabar bahwa salah satu pemesan makanan adalah orang nomor satu di AS.
"Kami sempat syok ketika sadar bahwa Obama masuk dalam antrean makanan," kata Clemence Harvey, juru bicara restoran Ku De Ta. "Kami bahkan lebih terkejut saat dia memesan 4 porsi nasi goreng dengan ekstra pedas," tambahnya.
Kenyataannya? Restoran itu meluruskan sehari setelahnya bahwa di restorannya tidak ada menu nasi goreng. "Kami tidak ada menu nasi goreng," kata Public Relation (PR) Ku De Ta, Shaumi, saat dihubungi detikcom, Jumat (2/4/2010).
April mop? Bali Times menulisnya secara serius. Tapi, yang pasti tak ada nasi goreng di Ku De Ta.
7. Obama Pesan Nasi Goreng
(Foto: Reuters)
|
"Presiden memiliki kerinduan khusus terhadap Indonesia dan sepertinya kehilangan sesuatu. Ia kemudian memutuskan untuk langsung menelepon sebuah restoran di Bali dan memesan makanan lokal," kata Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs, kepada Bali Times, Kamis (1/4/2010).
Lalu, restoran mana yang beruntung mendapat pesanan khusus dari Obama? Restoran bernama Ku De Ta tersebut berdomisili di Seminyak, Bali. Para pekerja dan koki setempat sempat kaget saat mendapatkan kabar bahwa salah satu pemesan makanan adalah orang nomor satu di AS.
"Kami sempat syok ketika sadar bahwa Obama masuk dalam antrean makanan," kata Clemence Harvey, juru bicara restoran Ku De Ta. "Kami bahkan lebih terkejut saat dia memesan 4 porsi nasi goreng dengan ekstra pedas," tambahnya.
Kenyataannya? Restoran itu meluruskan sehari setelahnya bahwa di restorannya tidak ada menu nasi goreng. "Kami tidak ada menu nasi goreng," kata Public Relation (PR) Ku De Ta, Shaumi, saat dihubungi detikcom, Jumat (2/4/2010).
April mop? Bali Times menulisnya secara serius. Tapi, yang pasti tak ada nasi goreng di Ku De Ta.
Halaman 2 dari 16