Aksi demo antipemerintah ini digelar menjelang pemilihan parlemen, yang para anggotanya bisa memutuskan nasib PM Yingluck.
"Saya datang untuk mempertahankan demokrasi," ujar seorang demonstran bernama Jirapa Tantingarmkasem seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (29/3/2014).
"Saya meminta semua orang untuk ikut berunjuk rasa. Lawan! Lawan!" serunya.
Ratusan demonstran juga membanjiri halaman-halaman gedung-gedung pemerintah, yang selama berbulan-bulan tidak lagi digunakan oleh kabinet Yingluck dikarenakan maraknya aksi demo.
Sebelumnya, Yingluck telah dipanggil untuk menghadap Komisi Antikorupsi Nasional, NACC pada Senin, 31 Maret mendatang, guna membela dirinya terhadap tuduhan kelalaian terkait skema subsidi beras. Jika dinyatakan bersalah oleh NACC, Yingluck akan menghadapi voting pemecatan dirinya di parlemen.
(ita/ita)