Pesawat P3 Orion milik Angkatan Udara Australia telah pulang dengan tangan kosong menyusul pencariannya di wilayah perairan terpencil di kawasan selatan Samudera Hindia. Tiga pesawat Australia lainnya masih berada di wilayah tersebut untuk membantu pencarian.
Sementara sebuah pesawat Australia lainnya tengah dalam perjalanan ke lokasi untuk mencari kedua obyek yang terdeteksi satelit. Demikian disampaikan Otoritas Keselamatan Maritim Australia, Australian Maritime Safety Authority (AMSA) seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (21/3/2014).
Wilayah yang dituju tersebut sangatlah terpencil, sehingga butuh waktu empat jam bagi pesawat untuk tiba di lokasi dan empat jam untuk pulang. Praktis, pesawat pun hanya punya waktu sekitar dua jam untuk melakukan pencarian karena setelah itu pesawat harus kembali ke Perth, Australia untuk mengisi bahan bakar.
Selain pesawat-pesawat Australia tersebut, pesawat P-8 Poseidon milik Angkatan Laut Amerika Serikat juga berada di lokasi untuk melakukan pencarian. Namun sama seperti pesawat lainnya, begitu tiba di lokasi, pesawat itu pun hanya punya cukup bahan bakar untuk dua atau tiga jam pencarian sebelum kembali ke Perth.
Pencarian pesawat MAS saat ini difokuskan pada area terpencil di kawasan selatan Samudera Hindia yang tergolong perairan berbahaya. Hamparan laut dalam di area tersebut sangat bergejolak hingga dijuluki 'Roaring Forties'.
Pada area terpencil seluas 23 ribu kilometer persegi tersebut tertangkap satelit dua obyek yang diduga puing MAS MH370. Satu dari dua benda tersebut ditaksir berukuran panjang 24 meter. Satu benda lainnya berukuran lebih kecil. Benda-benda tersebut tertangkap kamera satelit di wilayah perairan sekitar 2.300 barat daya Perth, Australia.
Menurut ABC News mengutip Australia's ABC Science, Jumat (21/3/2014), perairan di kawasan Samudera Hindia bagian selatan tersebut dikategorikan sangat berbahaya. Julukan 'Roaring Forties' diberikan karena gelombang laut yang sangat besar dan angin kencang yang menyelimuti wilayah antara Lintang 40 derajat dan 50 derajat tersebut.
Pergerakan angin di wilayah tersebut sama sekali tidak memiliki hambatan dengan tidak adanya daratan, sehingga mampu menciptakan gelombang laut hingga setinggi 6 meter, atau bahkan lebih.
(ita/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini