3 Tragedi Penerbangan Akibat Dekompresi, Mungkinkah MAS Juga?

3 Tragedi Penerbangan Akibat Dekompresi, Mungkinkah MAS Juga?

- detikNews
Kamis, 13 Mar 2014 14:33 WIB
3 Tragedi Penerbangan Akibat Dekompresi, Mungkinkah MAS Juga?
Jakarta - Berbagai spekulasi beredar mengenai apa yang terjadi pada pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang hilang pada Sabtu, 8 Maret lalu. Teori pesawat mengalami dekompresi atau turunnya tekanan udara di dalam kabin, saat ini tengah ramai dibicarakan menyusul peringatan badan penerbangan Amerika Serikat, bahwa retakan dan korosi pada badan pesawat bisa menimbulkan dekompresi.

Badan Penerbangan Federal AS, FAA pada September 2013 lalu melaporkan, retakan dan korosi ditemukan pada kulit badan pesawat sejumlah pesawat Boeing 777 yang berumur antara 6 tahun hingga 16 tahun. Diingatkan FAA, retakan tersebut bisa menimbulkan dekompresi cepat dan "hilangnya keutuhan struktural pesawat".

Detikcom, Kamis (13/3/2014) merangkum setidaknya ada tiga tragedi penerbangan yang diketahui terjadi akibat dekompresi.


1. Boeing 737 terbang 3 jam secara autopilot

Pesawat Boeing 737 milik maskapai Helios Airways mengalami dekompresi tak terkendali pada tahun 2005 silam. Dekompresi pada pesawat yang terbang dari Larnaca, Cyprus menuju Athena, Yunani itu diakibatkan oleh kesalahan kru pada pengaturan tekanan kabin setelah segel pintu terganggu akibat suhu udara yang membeku.

Oksigen perlahan-lahan tersedot dari dalam pesawat dan akibatnya, penumpang dan kru pun tak sadarkan diri. Pesawat itu terus terbang selama tiga jam secara autopilot sampai akhirnya kehabisan bahan bakar dan jatuh menghantam pegunungan di Yunani. Keseluruhan 121 orang dalam pesawat itu tewas.

Saat itu, seperti dilansir media The Telegraph, jet-jet tempur Yunani sempat mengejar pesawat itu sebelum jatuh menabrak gunung. Pilot jet-jet tersebut melaporkan, kursi pilot tampak kosong dan kopilot dalam posisi tersungkur di depan kendali pesawat. Tragedi ini terjadi di siang hari bolong!

1. Boeing 737 terbang 3 jam secara autopilot

Pesawat Boeing 737 milik maskapai Helios Airways mengalami dekompresi tak terkendali pada tahun 2005 silam. Dekompresi pada pesawat yang terbang dari Larnaca, Cyprus menuju Athena, Yunani itu diakibatkan oleh kesalahan kru pada pengaturan tekanan kabin setelah segel pintu terganggu akibat suhu udara yang membeku.

Oksigen perlahan-lahan tersedot dari dalam pesawat dan akibatnya, penumpang dan kru pun tak sadarkan diri. Pesawat itu terus terbang selama tiga jam secara autopilot sampai akhirnya kehabisan bahan bakar dan jatuh menghantam pegunungan di Yunani. Keseluruhan 121 orang dalam pesawat itu tewas.

Saat itu, seperti dilansir media The Telegraph, jet-jet tempur Yunani sempat mengejar pesawat itu sebelum jatuh menabrak gunung. Pilot jet-jet tersebut melaporkan, kursi pilot tampak kosong dan kopilot dalam posisi tersungkur di depan kendali pesawat. Tragedi ini terjadi di siang hari bolong!

2. Learjet terbang 4 jam sebelum jatuh

Insiden dekompresi juga menimpa penerbangan domestik Learjet pada tahun 1999. Seorang pemain golf profesional, Payne Stewart termasuk di antara penumpang pesawat yang terbang dari Orlando menuju Dallas, Amerika Serikat itu. Pesawat itu mengalami penurunan tekanan udara kabin sejak beberapa saat setelah lepas landas.

Dekompresi menyebabkan enam orang yang berada di dalam pesawat kecil itu tewas kehabisan oksigen. Pesawat kecil itu sempat terus terbang selama hampir empat jam secara autopilot, sebelum akhirnya jatuh di wilayah South Dakota, AS.

2. Learjet terbang 4 jam sebelum jatuh

Insiden dekompresi juga menimpa penerbangan domestik Learjet pada tahun 1999. Seorang pemain golf profesional, Payne Stewart termasuk di antara penumpang pesawat yang terbang dari Orlando menuju Dallas, Amerika Serikat itu. Pesawat itu mengalami penurunan tekanan udara kabin sejak beberapa saat setelah lepas landas.

Dekompresi menyebabkan enam orang yang berada di dalam pesawat kecil itu tewas kehabisan oksigen. Pesawat kecil itu sempat terus terbang selama hampir empat jam secara autopilot, sebelum akhirnya jatuh di wilayah South Dakota, AS.

3. Jatuh setelah lepas landas

Peristiwa mengerikan menimpa pesawat milik maskapai Turki, Turkish Airlines pada 3 Maret 1974 silam. Pesawat jenis McDonnell Douglas DC-10 itu jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Olrly di Paris, Prancis. Keseluruhan 346 penumpang dan kru tewas seketika.

Hasil penyelidikan menunjukkan pesawat mengalami dekompresi mendadak yang diakibatkan oleh terbukanya pintu kargo. Dalam tragedi ini, lantai pesawat pun ambruk.

3. Jatuh setelah lepas landas

Peristiwa mengerikan menimpa pesawat milik maskapai Turki, Turkish Airlines pada 3 Maret 1974 silam. Pesawat jenis McDonnell Douglas DC-10 itu jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Olrly di Paris, Prancis. Keseluruhan 346 penumpang dan kru tewas seketika.

Hasil penyelidikan menunjukkan pesawat mengalami dekompresi mendadak yang diakibatkan oleh terbukanya pintu kargo. Dalam tragedi ini, lantai pesawat pun ambruk.
Halaman 2 dari 8
(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads