"Dari segala informasi yang kita dapat, kita menyimpulkan ini bukan aksi teroris," ujar Sekretaris Jenderal Interpol Ronald Noble dalam konferensi pers di Lyon, Prancis seperti yang dikutip dari CNN, Selasa (11/3/2014).
Kalau dilihat dari barang bukti, Noble menuturkan dari berita yang didapat dari pemerintah Malaysia, satu dari dua orang keturunan Iran di dalam pesawat tersebut menggunakan passpor curian untuk pergi ke Jerman menemui ibunya. Lebih lanjut, dari hasil penyelidikan dari pihak Malaysia tidak ada bukti yang menghubungkan keduanya dengan organisasi teroris.
"Kedua orang tersebut masuk ke Malaysia juga menggunakan passpor Iran yang masih berlaku. Tapi mereka menggunakan passpor curian dari Australia dan Italia untuk menaiki pesawat Malaysia yang hilang," ujar Noble.
Noble mengatakan kedua orang yang mencuri passpor itu bernama Pouri Nourmohammadi (18) dan Delavar Syed Mohammad Reza (29). Kepolisian Malaysia sudah mengindentifikasi Nourmohammadi, dan ia memang menggunakan umur dan nama palsu untuk berpergian ke jerman.
(spt/ahy)