Malaysia: Pengamanan Bandara Kuala Lumpur Penuhi Standar Internasional

Malaysia: Pengamanan Bandara Kuala Lumpur Penuhi Standar Internasional

- detikNews
Senin, 10 Mar 2014 17:27 WIB
keluarga penumpang MAS (AFP)
Kuala Lumpur, - Adanya penggunaan paspor palsu oleh dua penumpang pesawat Malaysia Airlines (MAS) yang hilang menimbulkan dugaan adanya kelonggaran pengamanan di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA). Namun kepala badan penerbangan sipil Malaysia bersikeras bahwa tak ada kelemahan dalam pengamanan KLIA.

Kepala Departemen Aviasi Sipil Malaysia Datuk Azharuddin Abdul Rahman menegaskan, selama bertahun-tahun KLIA senantiasa memenuhi standar internasional.

"Tak ada alasan untuk mempertanyakan keamanan kami. Kami selalu memenuhi standar selama bertahun-tahun," cetus Azharuddin seperti dilansir The Star, Senin (10/3/2014).

Pejabat penerbangan Malaysia itu menegaskan, pengamanan KLIA telah memenuhi standar yang ditetapkan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dan Badan Aviasi Federal (FAA) Amerika Serikat.

Sebelumnya, Badan Kepolisian Internasional (Interpol) menyatakan pada Minggu (9/3/2014), bahwa paspor yang dicuri dan digunakan dua orang untuk naik ke pesawat MAS MH370, ada dalam database mereka.
Β 
Namun sejak paspor itu dinyatakan hilang, hingga keberangkatan pesawat MAS MH370 pada Sabtu (8/3/2014) lalu, tak ada negara yang menggunakan database Interpol untuk mengecek status kedua paspor yang hilang tersebut, yang masing-masing atas nama Luigi Maraldi (Italia) dan Christian Kozel (Austria).

Sekjen Interpol Ronald Noble pun menyampaikan keheranannya karena hanya segelintir dari 190 negara anggota Interpol, yang secara sistematis menggunakan database Interpol untuk menentukan apakah dokumen yang digunakan untuk naik pesawat terdaftar sebagai paspor yang hilang atau dicuri.
Β 
"Ini adalah situasi yang tidak pernah kita harapkan terjadi. Selama bertahun-tahun Interpol telah meminta, mengapa sebuah negara harus menunggu sebuah tragedi untuk menempatkan langkah-langkah keamanan yang bijaksana di imigrasi," cetus Noble.


(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads