Bom tersebut menghantam bus tersebut di dekat perbatasan Mesir dengan Israel di wilayah Sinai Selatan pada Minggu, 16 Februari waktu setempat. Bus tersebut mengangkut 31 turis Korsel dan dua pemandu tur asal Korsel.
"Kami terkejut dan marah atas pengeboman teroris pada bus tersebut... dan mengecam keras serangan itu," demikian Kementerian Luar Negeri Korsel dalam statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (17/2/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para turis itu merupakan anggota jemaat sebuah gereja dari kota Jincheon, Korsel yang tengah mengikuti tur 12 hari ke Turki, Mesir dan Israel.
"Kami percaya bahwa terorisme tak akan pernah dibenarkan dalam kondisi apapun dan tindakan tak manusiawi dan tak etis tersebut harus diberantas dengan semua cara," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Korsel.
Menurut Duta Besar Korsel untuk Mesir, Kim Young-So, pengeboman itu tampaknya merupakan aksi bunuh diri. "Seorang pria Mesir berumur 20-an tahun tiba-tiba naik ke bus dan meledakkan bom... tampaknya itu bom bunuh diri oleh seorang teroris," tutur Kim pada stasiun televisi Korsel, MBN TV.
Atas kejadian ini, pemerintah Korsel mengeluarkan larangan bepergian ke wilayah Sinai dan Teluk Aqaba. Warga Korsel yang tinggal di wilayah Mesir lainnya juga diserukan untuk ekstra hati-hati.
(ita/ita)











































