Natal di Inggris Diliputi Cuaca Buruk yang Memakan Korban Jiwa

Jakarta - Badan Metereologi Inggris Raya memperingatkan akan ada lebih banyak badai dan hujan yang turun setelah Boxing Day. Cuaca semacam ini juga terjadi pada malam Natal kali ini, yang membuat aktivitas bepergian masyarakat Inggris menjadi semakin berisiko.

Seperti dilansir Telegraph, Rabu (25/12/2013), kekacauan akibat hilir-mudik aktivitas bepergian usai Natal akan terus berlanjut. Badan prakiraan cuaca terus memperingatkan masyarakat soal adanya ancaman badai hingga 60 mil per jam hingga akhir pekan ini.

Liburan Natal juga terkendala oleh penundaan jadwal keberangkatan kereta dan penerbangan. Bahkan jalan-jalan banyak yang ditutup dan ratusan pelancong menunda rencananya gara-gara ada ancaman badai berkekuatan 90 mil per jam. Rekor badai terkuat muncul di Isle of Wight, yaitu berkekuatan 92 mil per jam.

Cuaca buruk akan terus berlangsung. Padahal, Jumat (27/12) setelah Boxing Day, masyarakat Inggris sudah harus kembali bekerja. Bahkan badan metereologi setempat memprediksi hujan akan turun deras di hari Jumat dan berisiko menjadi banjir.

Lebih dari 110.000 rumah di Inggris Raya bagian selatan ditinggal penghuninya tanpa listrik. Perusahaan listrik setempat, Southern Electric, tengah mengusahakan mengembalikan aliran listrik untuk 40.000 rumahtangga saja.

Ini karena badai melanda wilayah tersebut pada Minggu hingga malam Natal. Badai ini mengakibatkan lima korban jiwa dan 25 orang harus diselamatkan dari mobilnya karena terjebak banjir di wilayah Dorset.

Tiga anak-anak juga berhasil diselamatkan dari mobil yang terjebak banjir di Yeovil, Somerset, pada Selasa (24/12) waktu setempat. Agen Lingkungan telah mengeluarkan peringatan banjir, termasuk peringatan tertinggi, yaitu berbahaya untuk ditinggali. Peringatan tertinggi itu dikeluarkan untuk wilayah Sea Life Centre di Jalan Pantai Preston, Lodmood, Weymouth.

(dnu/trq)