Suriah Anggap Arab Saudi sebagai Musuh Nomor Satu

Suriah Anggap Arab Saudi sebagai Musuh Nomor Satu

- detikNews
Sabtu, 21 Des 2013 12:19 WIB
pemberontak Suriah (Press TV)
Damaskus, - Pemerintah Suriah kini menganggap Arab Saudi sebagai musuh nomor satunya. Suriah bahkan menuding Saudi mencoba menghancurkan negara tersebut dengan mempersenjatai para jihadis dan pemberontak yang berperang melawan Presidem Bashar al-Assad.

Pemerintah Saudi memang telah berpihak pada oposisi sejak awal konflik Suriah pecah pada Maret 2011 lalu. Riyadh bahkan telah sejak awal menyerukan mundurnya Assad.

Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Muqdad, Saudi memberikan dukungan yang tak tergoyahkan bagi "kelompok-kelompok teroris" di Suriah. Sementara negara-negara lain kini mulai mempertimbangkan dukungan mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir mereka semua yang mendukung kelompok-kelompok teroris ini kini punya perasaan bahwa mereka telah melakukan kesalahan besar," kata Muqdad seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (21/12/2013).

"Satu-satunya pihak yang tetap menyatakan dukungan penuh untuk kelompok-kelompok teroris itu, untuk Al-Qaeda, adalah Arab Saudi," cetus pejabat tinggi Suriah itu.

Muqdad pun menyerukan dunia untuk menekan Saudi agar menghentikan dukungannya bagi para pemberontak Suriah. Muqdad bahkan menyinggung tentang serangan teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat.

"Saya pikir jika dunia ingin mencegah terulangnya insiden 11 September, mereka harus mulai mengatakan pada Arab Saudi untuk berhenti," tegasnya.

Awal bulan ini, pemerintahan Assad mendesak badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menentang dukungan Saudi bagi kelompok-kelompok pemberontak di Suriah.

"Kami meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah-langkah penting guna menghentikan tindakan rezim Saudi, yang mendukung terorisme takfiri (ekstremis Sunni) yang terkait Al-Qaeda," demikian pesan Kementerian Luar Negeri Suriah kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Itu merupakan pertama kalinya pemerintah Suriah mendesak badan dunia PBB untuk mengambil tindakan terhadap Riyadh.




(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads