RUU yang didukung para senator partai Demokrat dan Republik itu akan menerapkan sanksi-sanksi baru terhadap Iran jika melanggar kesepakatan nuklir interim yang dicapai bulan lalu, atau jika kesepakatan final tidak tercapai.
Namun Gedung Putih mengingatkan, langkah tersebut bisa mengganggu tim negosiasi nuklir Iran atau menjadi alasan bagi Iran untuk mundur dari negosiasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pikir itu (RUU) tidak akan diberlakukan. Jika itu diberlakukan, presiden akan memvetonya," imbuh Carney. "Penting untuk menahan diri dari tindakan yang bisa berpotensi merusak kesempatan untuk resolusi diplomatik dari tantangan ini," tandasnya.
Sebanyak 26 senator AS memperkenalkan RUU mengenai sanksi baru Iran pada Kamis, 19 Desember waktu setempat. Ini dilakukan di tengah kampanye gencar Gedung Putih untuk melakukan negosiasi dengan Iran terkait program nuklirnya.
RUU tersebut diajukan oleh ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Robert Menendez serta koleganya dari partai Demokrat, Senator Chuck Schumer dan Senator Mark Kirk dari partai Republik. Belum jelas kapan parlemen AS akan melakukan voting soal RUU tersebut.
(ita/nrl)