3 Cerita 'Miring' dari Kampus Harvard

3 Cerita 'Miring' dari Kampus Harvard

- detikNews
Rabu, 18 Des 2013 11:41 WIB
3 Cerita Miring dari Kampus Harvard
YouTube/TheHarvardCrimson
Jakarta - Harvard University dikenal sebagai kampus top. Rankingnya selalu menduduki peringkat puncak universitas terbaik di dunia. Maka itu tak heran, ketika ada skandal dan cerita miring, dunia pun ikut menyorotinya.

Sedikitnya ada dua skandal besar yang terungkap dalam tiga tahun terakhir di Harvard. Satu lagi bukanlah skandal, namun sebuah sindiran media kampus terhadap pengetahuan mahasiswanya.

Berikut tiga cerita miring dari kampus yang berdiri sejak tahun 1636 itu:

Skandal Mencontek Massal

Reuters
Pada tahun 2012 lalu terungkap skandal mencontek massal di Harvard. Kasus ini menjadi sorotan dunia karena terjadi di kampus ternama.

Sekitar 60 mahasiswa di jurusan Fashion ketahuan curang saat ujian akhir. Mahasiswa-mahasiswa ini pun dikenai sanksi skorsing, sementara pihak kampus melakukan penyelidikan. Awalnya sempat dilaporkan sekitar 125 mahasiswa Harvard saling mencontek ketika mengikuti ujian akhirnya.

"Mereka mungkin telah saling mengkolaborasikan jawaban secara tidak layak, atau saling menyalin jawaban teman sekelasnya, pada ujian akhir," demikian pernyataan pihak kampus.

Harvard University yang terletak di Cambridge, Massachusetts ini dikenal sebagai salah satu universitas paling bergengsi di dunia. Setiap mahasiswa yang belajar di universitas ini bukan mahasiswa biasa. Mereka bahkan harus membayar uang kuliah sebesar US$ 63 ribu (Rp 611 juta) per tahun.

Tak Tahu Ibu Kota Kanada

YouTube/TheHarvardCrimson
Sebuah video di situs jejaring sosial YouTube ramai jadi perbincangan hangat pengguna internet. Ceritanya, tentang para mahasiswa Harvard yang ditanya soal ibu kota Kanada, namun tak ada yang bisa menjawabnya.

Diberitakan Huffington Post, Minggu (24/11/2013), video berdurasi 56 detik ini dibuat oleh pers kampus Harvard University, Crimson. Mereka meng-uploadnya sejak tanggal 15 November 2013 dan sudah ditonton oleh sekitar 800 ribu orang.

Mereka menanyakan pada para mahasiswa kampus top itu soal ibu kota tetangga terdekat AS, Kanada. Uniknya, tak semua bisa menjawab dalam waktu singkat. Ada yang bisa menjawab, karena dia berasal dari Kanada.

Sekadar informasi, ibu kota Kanada adalah Ottawa, namun sebagian mahasiswa Harvard ini ada yang menjawab Toronto, bahkan Ontario.

Harvard adalah salah satu kampus tertua di AS. Didirikan sejak tahun 1636, kampus ini banyak melahirkan lulusan yang berperan banyak pada pembangunan dunia. Karena itu, jadi sebuah ironi tersendiri, ketika nama sebuah ibu kota negara tetangga, terlupakan oleh mereka.

Bom Hoax Demi Gagalkan Ujian

Dailynews
Harvard University sempat mendapat ancaman bom beberapa hari lalu. Ancaman itu muncul di tengah ujian akhir. Ternyata pelakunya adalah mahasiswa sendiri.

Mahasiswa bernama Eldo Kim telah ditangkap dan akan segera menjalani persidangan di pengadilan di Boston atas kasus ini. Pemuda berusia 20 tahun ini dijerat dakwaan memberikan ancaman bom palsu yang membuat panik seisi kampus Harvard University pada Senin (16/12) waktu setempat.

Kim membuat puluhan personel kepolisian, FBI dan petugas darurat membuang-buang waktu dengan memberikan ancaman bom palsu tersebut. Disebutkan bahwa Kim menyampaikan ancaman palsu tersebut dengan mengirimkan email kepada kepolisian Harvard University, pihak kampus dan surat kabar kampus.

Akibat ancaman bom palsu ini, FBI dilibatkan dan melakukan evakuasi terhadap empat gedung yang diancam bom. Bahkan ujian akhir yang dijadwalkan digelar harus dibatalkan. Hasil penyisiran FBI dan polisi tidak berhasil menemukan satupun bom atau bahan peledak di area kampus.

Menurut aparat setempat, Kim akhirnya mengaku bahwa dirinya menyebar ancaman palsu tersebut untuk menghindari ujian akhir yang dijadwalkan pagi itu. Namun kini, Kim harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

Jika dinyatakan bersalah, Kim terancam hukuman maksimum 5 tahun penjara. Kemudian juga 3 tahun wajib lapor ke polisi setelah bebas dan juga hukuman denda sebesar US$ 250 ribu atau setara Rp 3 miliar.
Halaman 4 dari 4
(mad/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads