"Apa yang akhirnya terjadi dalam hal kerusuhan -- itu hal yang baru, itu tentunya semacam perubahan penting," kata Bilveer Singh, profesor Fakultas Ilmu Politik di universitas National University of Singapore (NUS).
"Saya pikir kita belum pernah melihat ini dalam beberapa dekade," imbuh pengamat Singapura itu seperti dilansir Businessweek, Senin (9/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan analis tersebut, pemerintah harus bertindak tegas terhadap mereka yang melakukan kerusuhan tersebut.
"Warga Singapura tak akan mentolerir ini karena warga Singapura telah menjadi sangat nasionalis," pungkasnya.
Kerusuhan pecah di Little India pada Minggu (8/12) malam. Kerusuhan ini dipicu tertabraknya seorang warga keturunan India berumur 33 tahun hingga tewas oleh sebuah bus pariwisata. Kecelakaan ini kemudian memicu kemarahan sekitar 400 orang yang melakukan amuk massa.
Massa yang mengamuk juga membakar 5 mobil polisi dan 1 ambulans. Kerusuhan baru reda setelah tentara Gurkha Singapura turun ke lokasi dan melakukan penindakan.
(ita/nrl)