Setelah melakukan pembunuhan, suami-istri ini melakukan perayaan di sebuah kelab tari bugil di Harrisburg. Membunuh seseorang bersama-sama merupakan impian dari Elytte dan Miranda Barbour.
"Ini merupakan kasus pembunuhan terparah yang pernah saya temui," ucap Kepala Kepolisian Sunbury, Steve Mazzeo, yang telah menjabat selama 6 tahun terakhir. Demikian seperti diberitakan New York Post dan dilansir news.com.au, Senin (9/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban diketahui berprofesi sebagai insinyur lingkungan dan telah beristri. Begitu korban masuk ke dalam mobil Honda SUV warna merah yang ditumpangi Miranda, Elytte telah menunggu di kursi belakang. Dia bersembunyi di balik selimut. Inilah saat-saat terakhir korban.
Jasad korban ditemukan dengan 20 luka tusukan. Kepada polisi, Miranda mengakui korban yang mencabulinya dengan mulai meraba-raba dirinya. Miranda berdalih, dirinya menikam korban untuk membela diri.
Namun polisi menemukan fakta bahwa Elytte yang mulai menganiaya korban. Dia menjeratkan ikat pinggang ke leher korban agar sang istri bisa lebih mudah menusuk korban. Korban tewas karena kehabisan napas ketika Miranda mengemudikan mobil berkeliling mencari tempat untuk membuang jasad korban.
Masih menurut keterangan Miranda, dirinya pulang ke rumah usai membunuh korban dan kemudian pergi ke Harrisburg bersama suaminya untuk merayakan ulang tahunnya. Namun keterangan lebih jujur disampaikan Elytte yang mengakui dirinya dan sang istri telah melakukan pembunuhan berencana.
"Mereka melakukan pembunuhan karena mereka memang ingin membunuh seseorang bersama-sama," demikian menurut dokumen kepolisian setempat.
Sang istri, Miranda yang masih berusia 18 tahun ini telah memiliki seorang anak perempuan berusia 18 bulan. Miranda bekerja sebagai wanita panggilan. Sedangkan sang suami, Elytte (22) bekerja sebagai pencuci piring. Keduanya berasal dari North Carolina. Mereka telah menikah selama 3 minggu ketika melakukan aksi pembunuhan keji ini.
Elytte mengakui telah merencanakan pembunuhan sebelumnya, namun tidak pernah berhasil hingga akhirnya datanglah korban. Dia menyatakan istrinya bukan pelacur, namun hanya memberikan jasa kencan seperti menemani makan malam atau berjalan bersama di sekitar mal.
(nvc/ita)