Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean menyatakan kepolisian setempat tengah memburu pihak-pihak yang terlibat dalam dalam kerusuhan tersebut, terutama yang pertama kali memprovokasi aksi kekerasan. Sebanyak 27 orang yang ditangkap merupakan warga asal Asia Selatan.
"Saya ingin memperjelas bahwa pemerintah tidak akan mentolerir perbuatan melanggar hukum semacam ini. Saya telah meminta kepolisian untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan memeriksa seluruh aspek insiden ini dan setiap orang yang terlibat dengan tegas dan adil sesuai hukum yang berlaku," tegas Wakil PM Teo seperti dilansir Channel News Asia, Senin (9/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total ada sekitar 300 polisi yang diterjunkan ke lokasi kejadian. Kerusuhan di kawasan Little India tersebut hanya berlangsung selama 2 jam sebelum akhirnya berhasil dikendalikan dan ditangani polisi, sekitar pukul 21.23 waktu setempat, Minggu (8/12).
Kepala kepolisian setempat, Ng Joo Hee menuturkan, para perusuh melemparkan botol kaca, pagar dan benda-lainnya ke arah polisi. Namun, lanjutnya, polisi tidak membalas dan tetap siaga. Tidak ada satupun tembakan gas air mata maupun peluru karet yang dilepaskan ke arah para perusuh dalam insiden yang terjadi malam hari ini.
"Aksi kekerasan, berbuat rusuh, merusak properti, melawan polisi bukanlah perilaku warga Singapura dan polisi tidak akan mengampuni perilaku demikian. Pertama untuk mengidentifikasi, dan kemudian menemukan dan lalu menangkap mereka dan mengadili setiap orang yang terlibat dalam kekerasan kemarin," tegasnya.
"Anda bisa menjadikan hal itu sebagai jaminan dari polisi dan jaminan bagi seluruh warga Singapura dan juga orang-orang yang tinggal di Little India," imbuhnya.
Pasca insiden ini, otoritas setempat berniat meningkatkan pengamanan, terutama di kawasan Little India yang banyak terdapat asrama dan dihuni warga pendatang. Kemungkinan partoli di kawasan tersebut akan semakin ditingkatkan.
(nvc/ita)