Biaya Mahal, PM Israel Batal Hadiri Upacara Pemakaman Mandela

Biaya Mahal, PM Israel Batal Hadiri Upacara Pemakaman Mandela

- detikNews
Senin, 09 Des 2013 08:57 WIB
PM Netanyahu (Getty Images)
Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan tidak akan menghadiri upacara pemakaman Nelson Mandela. Alasannya, biaya untuk terbang ke Afrika Selatan terlalu mahal.

Awalnya PM Netanyahu berniat menghadiri pemakaman yang digelar pekan ini. Namun kemudian dia membatalkan rencana tersebut pada saat-saat terakhir. Perjalanan ke Afsel diperkirakan menghabiskan dana sekitar 7 juta Shekels atau setara Rp 23 miliar untuk transportasi dan keamanan saja.

"Keputusan ini diambil merujuk pada tingginya biaya transportasi untuk kunjungan singkat dan juga keamaan yang diperlukan Perdana Menteri di Johannesburg," demikian seperti dilaporkan media setempat, Haaretz dan dilansir AFP, Senin (9/12/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin Israel ini menjadi sorotan media setempat setelah terungkap bahwa uang wajib pajak sebesar US$ 1 juta digunakan untuk membiayai tiga kediaman PM Netanyahu, tahun lalu. Media setempat juga menyoroti tagihan sebesar US$ 23 ribu untuk biaya pengisian air pada kolam berenang di vila milik Netanyahu di Carserea.

Kementerian Luar Negeri Afsel menuturkan, lebih dari 50 kepala negara dan kepala pemerintahan akan hadir dalam pemakaman Nelson Mandela yang dikenal sebagai pahlawan anti-apartheid ini. Salah satunya Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan istrinya, Michelle.

Diperkirakan sebanyak 80 ribu orang akan hadir dalam upacara pemakaman yang digelar pada Selasa (10/12) di stadion Soweto, Afsel. Sedangkan pemakaman Mandela sendiri akan digelar pada 15 Desember mendatang di desa Qunu yang menjadi tempat tinggal Mandela semasa kecil.

Presiden Palestina Mahmud Abbas juga telah menyatakan diri hadir dalam upacara pemakaman yang digelar besok (10/12).

Mandela meninggal dunia pada usia 95 tahun pada Kamis (5/12) setelah sekian lama menderita berbagai macam penyakit. PM Netanyahu sendiri menyebut Mandela sebagai "pria penuh visi dan seorang pejuang kebebasan yang menghindari kekerasan."

(nvc/trq)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads