Seperti dilansir AFP, Senin (9/12/2013), kerusuhan yang melibatkan sekitar 400 orang tersebut dipicu aksi spontan massa lantaran melihat kecelakaan maut yang merenggut nyawa pria 33 tahun asal India.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyatakan kejadian ini tak bisa ditoleransi lagi, meski kematian seorang anggota kelompok perusuh menjadi pemicunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komisioner Kepolisian Singapura Ng Joo Hee mengatakan kerusuhan berhasil dibubarkan oleh polisi dalam satu jam sejak polisi menerima laporan.
Ng Joo Hee menambahkan, tak ada warga Singapura yang terlibat kerusuhan itu. Dia menilai aksi perusakan fasilitas dan melawan polisi bukanlah karakter tipikal orang Singapura.
"Aksi kerusuhan dan perusakan fasilitas bukanlah cara orang Singapura," kata Ng Joo Hee.
Kerusuhan ini merupakan yang pertama kali terjadi setelah kerusuhan rasial tahun 1969. Negara di yang terletak di sebelah timur Pulau Sumatera ini memang disokong oleh buruh migran. Buruh asal Asia Selatan mendominasi industri sektor konstruksi. Saat kerusuhan meletus Minggu malam tadi (8/12), para pekerja sedang berkumpul sambil berbelanja, makan malam, dan minum.
(dnu/trq)