Meninggal di usia 95 tahun, Mandela memiliki perjalanan hidup yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Itu semua dilakukannya demi mewujudkan perdamaian di bumi Afsel. Namun, apa yang dilakukannya lebih dari apa yang dibutuhkan rakyat Afsel. Seluruh dunia belajar darinya. Berikut adalah 10 fakta menarik dan inspiratif tentang Nelson Mandela, seperti yang dikutip dari situs heavy.com, Jumat (6/12/2013):
Meninggal Setelah Berbulan-bulan Sakit
(dok heavy.com)
|
Selama beberapa bulan terakhir, Mandela memang berulang kali masuk rumah sakit. Dia memiliki masalah pernafasan yang sangat rentan karena tertular tuberkulosis selama 27 tahun hidup di dalam penjara. Selain itu, Mandela juga didiagnosa terkena kanker prostat pada tahun 2011. Dia juga tak pernah muncul lagi di depan publik sejak Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010.
Saat Mandela diwawancara untuk sebuah film dokumenter pada tahun 1994, dia menyampaikan pendapatnya tentang kematian.
"Kematian adalah sesuatu yang tak terelakkan. Ketika seorang manusia telah melakukan apa yang ia anggap sebagai tugasnya untuk rakyat dan negerinya, dia bisa beristirahat dalam damai. Saya percaya saya telah berupaya untuk itu, dan karenanya saya akan tidur untuk keabadian," ujar Nelson.
Anak Seorang Kepala Desa
(dok heavy.com)
|
Mandela adalah anak dari kepala desa, sehingga ia mendapat akses pendidikan yang terbaik yang tersedia untuk warga kulit hitam kala itu. Di awal abad 20-an, Mandela pindah ke wilayah Johannesburg. Di tempat itulah Mandela pertama kali bertemu dengan realitas diskriminasi rasial.
Menjadi Politikus Sejak Menjadi Mahasiswa Hukum
(dok heavy.com)
|
"Tugas ANC adalah untuk menyatukan orang-orang Afrika dan keluar dari itu membangun bangsa," kata Mandela.
Angkat Senjata Setelah Aksi Kekerasan Pemerintah
(dok heavy.com)
|
Gerakan oposisi dilarang dan ribuan orang ditahan. Pada tahun 1961 Mandela kemudian turun untuk bergerak melakukan perjuangan bersenjata secara gerilya. Dia mendirikan Umkjonyo kita Sizwa-cabang dari ANC yang didedikasikan untuk menyabotase pemerintah untuk mengakhiri segregasi ras.
Menjadi Tahanan Politik Selama 27 Tahun
(dok heavy.com)
|
Namun saat dipenjara, Mandela mampu mendapatkan gelar Bachelor of Law melalui University of London dengan program korespondensi. Mandela tetap menjadi simbol kuat perlawanan masyarakat kulit hitam. Kampanye internasional untuk pembebasan Mandela juga diluncurkan, harga diri Mandela pun meningkat di dalam komunitas politik global.
Tolak Tawaran Bebas dari Presiden Botha
(dok heavy.com)
|
Namun pembicaraan antara Mandela dan presiden yang berlangsung bertahun-tahun belum juga menemui titik temu. Hingga Presiden Botha menderita stroke dan digantikan oleh Frederik Willem de Klerk. De Klerk mengumumkan pembebasan Mandela pada 11 Februari 1990. Dia juga membatalkan pemblokiran ANC dan penghapusan pembatasan kelompok politik. Mandela akhirnya bebas pada usia 71 tahun.
Menikah 3 Kali dan Memiliki 6 Anak
(dok heavy.com)
|
Winnie adalah seorang aktivis yang kontroversial karena diduga terlibat dalam beberapa kasus pelanggaran HAM. Pada saat Mandela menjadi presiden, keduanya telah berpisah selama dua tahun. Pada tahun 1998, Mandela menikahi Graca Machel seorang politisi dan aktivis kemanusiaan. Selain melakukan advokasi untuk perdamaian dan kesetaraan, Mandela juga berkomitmen untuk memerangi AIDS, penyakit yang membunuh anaknya, Makgatho pada tahun 2005.
Menjadi Presiden Kulit Hitam Pertama di Afsel
(dok heavy.com)
|
Sejak pertengahan tahun 1980-an rakyat Afsel melalui masa yang berat demi mencapai titik balik perdamaian. Pada tahun 1990 Mandela masih berada di dalam penjara, warga kulit hitam tak memiliki hak suara. Sedangkan empat tahun kemudian, Mandela terpilih menjadi presiden pertama di Afsel.
Pria yang dikenal juga dengan nama Madiba ini untuk tak lama berkuasa dan mundur dari karier politiknya pada tahun 1999.
Sukses Merekonsiliasi Warga Kulit Hitam dan Kulit Putih
(dok heavy.com)
|
Mandela bekerja demi mengubah dominasi ras di negaranya. Dia menggunakan antusiasme rakyatnya di bidang olah raga untuk melancarkan upaya rekonsiliasi antara warga kulit hitam dan kulit putih.
Dia mendorong warga kulit hitam untuk hadir di pertandingan timnas Rugby Afsel yang digelar di tengah warga kulit putih. Kemudian pada tahun 1995, Afsel menjadi tuan rumah pertandingan Piala Dunia Rugby.
Pada tahun 1996, Mandela merancang undang-undang konstitusi baru yang mengatur tentang pemerintahan yang berdasar pada suara terbanyak dan melindungi hak-hak minoritas serta menjamin kebebasan berpendapat.
Terima Nobel dan Menjadi Ikon Perdamaian Dunia
(dok heavy.com)
|
Pada tahun 1993, Mandela dan Presiden ke Klerk menerima Nobel Perdamaian atas kerja kerasnya membongkar segregasi ras di Afsel. Mereka dinilai berhasil melakukan rekonsiliasi antara warga kulit putih dan warga kulit hitam.
Β
Halaman 2 dari 11
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini