Tahun 1995, Nelson Mandela dengan berani mendatangi pertandingan piala dunia rugby di Stadion Ellis Park, Johannesberg. Dia mengenakan seragam tim Afsel yang kala itu merupakan simbol supremasi kulit putih di bawah tatapan ribuan pasang mata yang memenuhi stadion tersebut.
"Dengan visi yang luar biasa, dia bisa menjadikan ajang Piala Dunia Rugby 1995 sebagai instrumen untuk membangun rasa persatuan," tutur Presiden Persatuan Rugby Afsel, Oregan Hoskins, seperti yang ditulis oleh Reuters, Jumat (6/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa duka tak hanya datang dari tokoh rugby di dalam negeri Afsel. Presiden Sepp Blater dan pegolf nomor satu dunia Tiger Woods juga merasakan hal yang serupa.
"Nelson Mandela akan ada di hati kita selamanya. Keberaniannya melawan intimidasi dan tekanan, kharismanya akan selalu hidup bersama kita," kata Blatter.
(gah/nrl)