Salah satu anggota Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Earl Weener menuturkan bahwa kecepatan kereta tersebut mencapai 82 mph (131 km per jam) saat melewati tikungan yang memiliki batas kecepatan maksimum 30 mph (48 km per jam).
"Informasi awal, dari rekaman saat kejadian, menunjukkan bahwa kereta melaju pada kecepatan 82 mph, ketika melintasi tikungan yang hanya diperbolehkan melaju dengan kecepatan 30 mph," jelas Weener seperti dilansir AFP, Selasa (3/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian sempat terjadi hilangnya tekanan pada rem secara mendadak, atau dengan kata lain rem pada kereta tidak berfungsi baik.
"Para penyelidik akan meninjau ulang seluruh data dengan teliti, demi mencari tahu apakah rem berfungsi sepanjang perjalanan dan mencari tahu mengapa tuas kendali tak diawasi, dan rem tak berfungsi," ucap Weener.
"Pada tahap ini, kami belum menemukan masalah atau keganjilan pada rem," imbuhnya.
Weener menambahkan, penyelidik masih akan menginterogasi masinis kereta. Diperkirakan penyelidikan masih akan berlanjut selama beberapa hari ke depan.
Kereta komuter tujuan Manhattan tersebut anjlok pada Minggu (1/12) pagi waktu setempat di wilayah Bronx, New York. Saat itu, kereta ini membawa sekitar 100-150 penumpang. Kereta dengan tujuh gerbong ini anjlok saat melintasi rel yang menikung di dekat stasiun Spuyten Duyvil. Empat orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka dalam insiden ini.
(nvc/nrl)